Daftar Istilah 'Sulit' yang Dipakai Gibran Serang Mahfud dan Cak Imin
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka melontarkan sejumlah istilah berbahasa asing dalam debat jilid empat yang digelar KPU di JCC, Jakarta, Minggu (21/1) malam.
Penggunaan istilah itu digunakan tatkala ia bertanya pada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.
Sejumlah istilah yang ia lontarkan di antaranya green jobs, smart farming, pentahelix, greenflation, hingga Lithium Ferro-Phosphate (LFP).
Green jobs
Terkait green jobs, Gibran berjanji akan membuka 5 juta peluang kerja green jobs jika ia bersama capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, terpilih memimpin Indonesia.
Putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu menjelaskan arti green jobs tersebut adalah peluang kerja yang berada di bidang lingkungan hidup.
"Peluang kerja di bidang pelestarian lingkungan. Ini adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan," ucap Gibran.
Smart Farming
Terkait smart farming, Gibran mendorong anak muda untuk masuk sektor itu. Dengan smart farming, produktivitas pertanian diharapkan meningkat.
"Generasi muda akan kita dorong melalui smart farming," kata Gibran.
Ia menyebut dengan konsep smart farming, petani dapat memanfaatkan internet of things (IoT) untuk mengecek kesuburan tanah, PH tanah, hingga keasamanan tanah. Selain itu, petani juga dapat menggunakan drone untuk menyemprotkan pestisida.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengartikan smart farming merupakan sistem pertanian yang memanfaatkan teknologi guna meningkatkan produktivitas.
Peneliti Ahli Madya PRHP BRIN Joko Pitono secara spesifik menjelaskan smart farming yaitu suatu konsep pertanian yang menggunakan teknologi digital dan informasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan dalam produksi tanaman serta peternakan.
Menurutnya, konsep ini juga bisa diandalkan untuk menarik minat anak muda menjadi petani. Maklum, kata dia, saat ini tren sumber daya manusia di sektor pertanian kian menyusut.
Joko menilai desain aplikasi smart farming cukup kompleks, sehingga memerlukan keterlibatan dan sinergi dari berbagai bidang kepakaran seperti elektro, fotonik, agronomi fisiologi, hama penyakit, agroklimat, tanah, dan mekatronika.
Pentahelix
Gibran mengatakan potensi energi baru terbarukan (EBT) Indonesia mencapai 3.686 gigawatt. Menurutnya, perlu ada kerja sama khusus untuk mengolahnya.
"Meliputi energi surya, angin, air, bioenergi, dan panas bumi. Oleh karena itu, kerja sama pentahelix wajib untuk didorong," katanya.
Melansir situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, konsep pentahelix disebut juga multipihak di mana ada keterlibatan unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi.
Para pemangku kepentingan itu pun berkomitmen untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi untuk dikapitalisasi atau ditransformasi menjadi produk maupun jasa yang memiliki potensi untuk dikapitalisasi atau ditransformasi menjadi produk maupun jasa yang memiliki nilai ekonomis.
Lanjut ke halaman berikutnya...