BRIS Tembus Rp2.700, Wujud Kinerja Fundamental yang Positif

BSI | CNN Indonesia
Kamis, 22 Feb 2024 13:20 WIB
Secara fundamental, BSI dinilai memiliki pertumbuhan pembiayaan di atas rerata industri. Selanjutnya, pendanaan BSI juga berbiaya lebih murah.
Head of Investor Relation BSI, Rizky Budinanda. (Foto: Arsip BSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) diproyeksikan menembus level harga Rp2.700 per lembar saham, sejalan dengan upaya manajemen perseroan menjaga kinerja fundamental emiten bersandi BRIS hingga tumbuh berkelanjutan.

Analis pasar modal dari BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano menjelaskan, proyeksi target harga Rp2.700 untuk saham BRIS itu dengan mempertimbangkan pertumbuhan BSI ke depan, ditopang oleh peran BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.

Secara fundamental, BSI dinilai memiliki pertumbuhan pembiayaan di atas rerata industri. Selanjutnya, pendanaan BSI juga berbiaya lebih murah. Victor optimis, perseroan mampu melakukan efisiensi biaya yang semakin baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan faktor tersebut kami memperkirakan pertumbuhan laba bersih per saham mencapai 15 persen per tahun untuk 2024-2025," kata Victor dalam riset yang dipublikasikan baru-baru ini.

Pada Selasa (20/2), saham BRIS menjadi one of the best performer stock secara year to date (YTD) dengan pertumbuhan mencapai 42,53 persen. Pada hari yang sama, saham BRIS sempat menembus rekor level harga tertinggi baru yaitu Rp2.500.

BRIS pada perdagangan Selasa lalu ditutup di level Rp2.480, mendorong kapitalisasi pasar atau market cap BSI menjadi Rp114,4 triliun.

"Kenaikan saham BRIS sejalan dengan market yang juga hijau, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.352,6 atau terapresiasi 0,77 persen," kata Rizky Budinanda selaku Head of Investor Relation BSI.

Indeks Financial pada periode hari yang sama juga tercatat positif dengan pertumbuhan 1,24 persen dan secara YTD sektor finansial telah tumbuh 5,11 persen. Selain itu, terdapat pula foreign inflow dengan posisi net buy mencapai Rp1,41 triliun.

Investor asing tercatat melakukan net buy selama delapan hari perdagangan berturut-turut sejak 6 Februari 2024 dengan total sekitar Rp12,12 triliun.

Adapun aliran dana asing ke bursa juga telah terlihat sejak awal tahun dengan total mencapai Rp22,3 triliun.

"Kondisi market tersebut juga tercermin di dalam komposisi kepemilikan saham institusi di saham BSI yang diperdagangkan mendominasi dengan angka 76,2 persen, di mana sekitar 48 persen merupakan kepemilikan saham oleh institusi asing," lanjut Rizky,

Kinerja saham BRIS yang menghijau seiring dengan positivitas kinerja fundamental industri perbankan nasional pada 2023, termasuk BSI, dengan pencatatan laba bersih BMRI sebesar Rp55,06 triliun. BBRI sebesar Rp60,1 triliun, dan BBNI Rp21 triliun.

Pada 2023, BRIS membukakan laba Rp5,7 triliun, berhasil meninggikan kepercayaan investor yang kebanyakan dari luar negeri. Hal itu dibuktikan melalui net buy foreign terhadap BRIS menembus Rp45,07 miliar pada periode perdagangan yang sama.

Lewati TP

Rizky menjelaskan, dengan level tersebut, maka harga baru BRIS telah melewati target price (TP) konsensus para analis pasar modal yang dirangkum Bloomberg sebesar Rp2.475. Sebanyak 12 lembaga analis yang menerbitkan coverage mengenai BRIS merekomendasikan beli atas saham BSI.

"TP konsensus tersebut telah naik dari sebelumnya sekitar Rp2.100 di mana upgrade TP tersebut sejalan dengan makin kuatnya kinerja BSI, terutama setelah publikasi laporan keuangan (kinerja fundamental) pada 1 Februari 2024," katanya.

Kenaikan harga saham BRIS sejalan dengan pertumbuhan saham bank besar seperti BBCA yang naik 1,52 persen, BBRI yang naik 3,28 persen, maupun BBNI yang naik 2,55 persen, sementara BMRI berada dalam posisi sideway ditutup pada harga Rp7.150 pada periode yang sama.

"Oleh karena itu saham BRIS kini telah menjadi portofolio yang dimiliki oleh investor selain saham empat bank besar tersebut," ujar Rizky.

Seperti diketahui, raihan bottom line pada 2023 itu menempatkan BSI di peringkat kelima bank dengan laba terbesar di Indonesia dari total bank nasional yang telah mempublikasikan kinerja keuangan masing-masing. BSI merupakan emiten bank yang mencatatkan pertumbuhan laba signifikan pada 2023 yaitu 33,8 persen dengan total aset Rp353,62 triliun.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER