Punya Holding UMi, Saham BBRI Diprediksi Tetap Cemerlang

BRI | CNN Indonesia
Kamis, 22 Feb 2024 13:58 WIB
Secara year to date hingga Rabu (21/2), saham BBRI telah meningkat 11,35 persen dan berkali-kali memecahkan rekor baru.
Ilustrasi. (Foto: BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyentuh rekor tertinggi All Time High (ATH) pada level Rp6.375, Rabu (21/2). Secara year to date, saham BBRI telah meningkat 11,35 persen dan berkali-kali memecahkan rekor baru.

Pada hari yang sama, saham BBRI masih berada di level Rp6.300 per lembar saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp954,82 triliun. Dengan pencapaian positif itu, sejumlah analis dari berbagai perusahaan sekuritas merekomendasikan Buy saham BBRI, seperti yang disampaikan analis Samuel Sekuritas Indonesia, Prasetya Gunadi.

"BBRI membukukan pertumbuhan kredit yang solid di FY23 (+11,2 persen yoy), terutama didorong oleh segmen mikro dan menengah. Untuk FY24, BBRI menetapkan kisaran target pertumbuhan kredit sebesar +11-12 persen YoY (SSI:11.5 persen), didukung oleh segmen mikro," tulis Prasetya, Rabu (21/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Segmen mikro yang dimaksud, salah satunya adalah Kupedes, dengan pertumbuhan lebih dari 64 persen YOY di FY23. Katalis peningkatan harga saham ini didorong antara lain oleh pertumbuhan kredit mencapai dobel digit, terlebih pada segmen UMKM.

Direktur Utama BRI, Sunarso menegaskan bahwa holding Ultra Mikro akan difokuskan sebagai sumber pertumbuhan baru bagi perseroan, khususnya BRI sebagai mitra UMKM segmen ultra mikro.

"BRI akan tetap fokus kepada pada UMKM khususnya di segmen ultra mikro. Oleh karena itu, melanjutkan kinerja dan strategi, holding ultra mikro akan tetap menjadi prioritas utama sebagai sumber pertumbuhan baru," kata Sunarso.

Dari sisi fungsi intermediasi, hingga akhir Desember 2023 BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen yoy menjadi Rp1.266,4 triliun. Pencapaian ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional sebesar 10,4 persen yoy di sepanjang tahun 2023.

Apabila dirinci, lanjut Sunarso, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif. segmen mikro tercatat tumbuh 10,9 persen yoy menjadi Rp611,2 triliun, segmen konsumer tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp190,0 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6 persen yoy menjadi Rp267,5 triliun dan segmen korporasi tumbuh 13,8 persen yoy menjadi Rp197,7 triliun.

Hingga akhir Desember 2023, Holding Ultra Mikro berhasil mengintegrasikan 37 juta nasabah peminjam. Sunarso mengingatkan, pemberdayaan dan spirit menjadi hal utama.

"Pemberdayaan ternyata bukan lending atau memberikan pinjaman. Jika kita kenal ada Grameen Bank kan fokusnya memberikan kredit. Ternyata pemberdayaan empowering people sesungguhnya bukan melalui pinjaman, namun adalah mendidik mereka untuk saving atau menabung," ujar Sunarso.

"Dan untuk itu maka sekarang Holding Ultra Mikro ini sudah memiliki 173 juta nasabah mikro yang membuka rekening tabungan. Ini penting. Dan kemudian 37 juta nasabah sudah mendapatkan kredit ultra mikro," lanjutnya.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER