Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.589 per dolar AS pada Kamis (22/2) sore. Mata uang Garuda menguat 45 poin atau plus 0,29 persen dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.630 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat, bath Thailand menguat 0,31 persen, won Korea Selatan 0,46 persen, ringgit Malaysia 0,43 persen, dan peso Filipina menguat 0,32 persen dan 0,31 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, dolar Singapura melemah 0,19 persen dan dolar Hong Kong turun 0,01 persen.
Senada, mata uang negara maju kompak perkasa. Franc Swiss menguat 0,45 persen, poundsterling Inggris plus 0,38 persen, dolar Australia plus 0,64 persen, euro Eropa plus 0,37 persen, dan dolar Kanada plus 0,44 persen.
Analis Pasar Keuangan Lukman Leong mengatakan rupiah menguat di tengah peluang Bank Sentral AS The Fed tidak akan menaikkan suku bunga.
"Namun defisit neraca transaksi berjalan Indonesia yang lebih tinggi meredam penguatan rupiah lebih lanjut," katanya kepada CNNInddonesia.com.
Akhirnya, penguatan rupiah tertahan.