Sri Mulyani Waspadai Dampak Lonjakan Harga Beras

CNN Indonesia
Kamis, 22 Feb 2024 19:15 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti dampak buruk kenaikan harga beras kepada inflasi, terutama menjelang puasa dan lebaran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti dampak buruk kenaikan harga beras kepada inflasi, terutama menjelang puasa dan lebaran. ( REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti dampak buruk kenaikan harga beras kepada inflasi, terutama menjelang puasa dan lebaran.

Wanita yang akrab disapa Ani itu menyebut pemerintah sanggup menjaga inflasi di kisaran 2,57 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Januari 2024. Namun, inflasi yang diklaim lebih rendah dari negara maju itu dikhawatirkan bengkak imbas harga beras.

"Meskipun, kita waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan (naik) 7,7 persen year to date (ytd), hingga 21 Februari telah mencapai rata-rata harga Rp15.175 (per kg). Ini yang memberikan kontribusi terhadap inflasi volatile food di dalam headline inflasi kita," katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara virtual, Kamis (22/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain beras, Bendahara Negara itu menyoroti kenaikan harga bahan pangan lain, mulai dari bawang putih, cabai merah, daging ayam, hingga telur ayam.

Pada bahan paparannya, terlihat harga bawang putih naik 1,9 persen, cabai merah terbang 17 persen, daging ayam terkerek 2,2 persen, dan telur ayam meroket 3,9 persen. Ani menilai ini tantangan yang harus dihadapi, terlebih jelang Ramadan dan Idulfitri.

"Tentu ini menjadi tantangan menjelang Idulfitri, puasa dan Ramadan. Maka, volatile food harus bisa segera distabilkan agar headline inflation kita masih bisa terjaga pada saat inflasi dunia dan negara maju juga mulai mengalami penurunan," pesannya.

"Core inflation (inflasi inti) kita masih rendah di 1,68 persen dan administered price (inflasi komponen harga yang diatur pemerintah) dalam hal ini kontribusinya sangat kecil di 1,74 persen," tandas Ani.

Saat ini, masalah stok dan harga beras masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah. Meski Presiden Joko Widodo sudah turun tangan, di beberapa tempat masih terjadi kelangkaan, terutama di toko ritel modern.

[Gambas:Video CNN]



(skt/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER