Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap beda nasib rakyat RI dengan negara lain saat harga beras naik. Ia mengklaim Indonesia ada satu-satunya negara yang memberikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras 10 kg, di tengah melejitnya harga beras dunia.
Ia menyebut perubahan iklim, termasuk El Nino, tidak hanya menimpa Indonesia, tetapi juga negara lainnya. Bencana ini membuat gagal panen yang berimbas pada naiknya harga beras.
Namun, Jokowi menyebut yang membedakan dengan negara lain adalah pemerintah Indonesia memberi bansos beras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada perubahan musim, ada El Nino, dan itu dialami bukan hanya negara kita, tapi negara lain juga mengalami hal yang sama, harga beras naik," katanya saat membagikan bansos beras 10 kg di Gudang Bulog Batangase, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2).
"Rakyat kita diberi 10 kilo (kg) setiap bulan. Bedanya itu, supaya bapak-ibu semuanya mengetahuinya harga beras di seluruh dunia naik," imbuh Jokowi.
Ia menyebut bansos beras 10 kg per bulan berlangsung hingga Juni mendatang. Tetapi, tak menutup kemungkinan programnya berlanjut, bergantung pada kemampuan APBN.
"Nanti setelah Juni, saya akan lihat lagi APBN kita. APBN-nya kalau cukup (lanjut), tapi saya tidak janji lho," lanjutnya.
Bansos beras 10 kg dikucur sejak tahun lalu dan dilanjutkan hingga Juni 2024. Bantuan pangan ini diberikan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM)/