Potensi dan Inovasi Maksimal, Kelawi Menang Desa BRILian Hijau

BRI | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Feb 2024 14:08 WIB
Pengembangan potensi itu terbukti berdampak pada perekonomian, termasuk lewat kehadiran berbagai produk UMKM, mulai buah hingga kerajinan dari Bank Sampah.
Desa Kelawi di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Bandar Lampung mendapatkan penghargaan Desa BRILian Hijau 2023 berkat keberhasilan mengembangkan potensi melalui berbagai inovasi. (Foto: BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Desa Kelawi di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Bandar Lampung mendapatkan penghargaan Desa BRILian Hijau 2023 berkat keberhasilan mengembangkan potensi melalui berbagai inovasi.

Pengembangan potensi wisata itu terbukti berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Ada berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Kelawi, mulai buah-buahan hingga kerajinan yang dihasilkan dari Bank Sampah.

"Desa Kelawi bekerja sama dengan BRI untuk mengatasi masalah sampah dengan menghadirkan Bank Sampah. Dari sana, sampah-sampah plastik dari laut dikembangkan melalui Bank Sampah," kata Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kelawi Mandiri, Rian Haikal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari kolaborasi itu, perekonomian Desa Kelawi makin menggeliat. Program Bank Sampah sekaligus mendorong kebersihan, keamanan, dan kenyamanan Desa Wisata Kelawi.

"Jadi dari mengolah sampah, ada penambahan ekonomi dari Bank Sampah. Dan hasil dari itu masuk ke rekening masing-masing nasabah Bank Sampah dan langsung ditabung di BRI," lanjut Rian.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kelawi Mandiri juga mendukung kesejahteraan masyarakat setempat dengan pemanfataan potensi agrowisata varietas alpukat.

Produk varietas alpukat dan pisang dari Desa Kelawi dipastikan telah memiliki hak paten dan sertifikasi, sehingga terjadi permintaan tinggi akan alpukat yang tengah difokuskan jadi produk andalan desa.

Rian menjelaskan, guna memenuhi kebutuhan, pihaknya menjalankan program 1 KK (kepala keluarga), 2 Pohon Alpukat, di mana setiap keluarga diminta menanam dua bibit alpukat.

"Dan untuk membantu pembibitan, desa pun sudah menyediakan green house sendiri. Budi daya alpukat alpukat ini kami lakukan secara masif agar bisa mencukupi kebutuhan pasar," kata Rian.

Produk lain yang juga dioptimalkan oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat adalah olahan pisang dan teri.

BRIDesa Kelawi di Kabupaten Lampung Selatan, Bandar Lampung. (Foto: BRI)

Desa Kelawi diketahui memiliki banyak potensi alam, ekonomi, dan wisata. Baru dimekarkan pada tahun 2000, Desa Kelawi kini sudah dikenal berkat keelokan pantai, salah satunya Pantai Minang Rua. Desa ini memiliki garis pantai mencapai 9,8 km, menyediakan beragam potensi wisata bahari.

Tak hanya pantai yang eksotis, Desa Kelawi juga memiliki Green Canyon, Taman Bawah Laut, Air Terjun Jamara, Air Terjun Khaja Saka, Batu Alif, dan Goa Lalay. Ada juga jumping spot bagi para penggemar wisata ekstrem.

Rian menjelaskan, seluruh pengelolaan pantai di Desa Kelawi diawasi oleh BUMDes Kelawi Mandiri bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Saat ini, Desa Kelawi telah menerapkan digitalisasi yang memudahkan segala transaksi di setiap destinasi wisata, mulai tiket hingga pembayaran non tunai QRIS BRI di tenant UMKM.

"Dengan digitalisasi tersebut pemilik usaha bisa melihat ringkasan transaksi keuangan secara mudah. Mereka juga dapat melihat berapa uang yang sudah masuk dan keluar, serta berapa sisa uang yang tersimpan," papar Rian.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan bahwa Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa yang diinisiasi BRI sebagai bentuk agent of development.

Hingga akhir 2023, tercatat 3.178 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.

Program Desa BRILiaN adalah pemberdayaan yang berbasis ekosistem desa dengan empat pilar utama indikator pemberdayaan, yakni sustainability, digitalisasi, inovasi, dan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).

"BRI memiliki konsep pemberdayaan UMKM secara end to end, yakni pemberdayaan dari fase dasar hingga pengembangan platform berbasis digital yang mampu menjadi solusi pengembangan ekosistem UMKM. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa UMKM mempunyai daya saing dan mampu beradaptasi dengan pasar," kata Supari dalam kesempatan terpisah.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER