Badan Pangan Bongkar Alasan Pemerintah Tambah Impor Beras 1,6 Juta Ton
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan alasan kuota impor beras Indonesia meningkat dari 2 juta ton menjadi 3,6 juta ton tahun ini.
Menurut Arief, keputusan tersebut merupakan langkah kewaspadaan terhadap krisis beras di masa depan.
Kondisi iklim yang tidak bisa diprediksi membuat pemerintah meningkatkan CBP sebanyak 1,6 juta ton.
"Ini precaution (kewaspadaan) negara kita ini harus punya cadangan pangan pemerintah, tahun lalu teman-teman tanya kenapa impor? Hari ini semua terbukti bahwa dilakukan impor terukur harga di petani jatuh tidak? Waktu ini impor kita 3 juta ton harga di petani jaguh nggak? Karena kita impor terukur. Kita harus close juga dengan BMKG kalau ini satu bulan lagi baru ada hujan, artinya harus mempersiapkan 3 bulan ke depan," ujar Arief di Hotel Margo City, Depok, seperti dikutip Detik, Selasa (27/2).
Hal ini juga dilakukan sebagai sistem peringatan dini (early warning system).
"Bisa memastikan nggak bakal ada banjir atau tidak di beberapa tempat? Jadi kan kita mesti tahu petanya. Karena kalau Kementerian Pertanian menanam 1 juta hektare itu, apakah 100 persen akan berhasil?" tegas Arief.
Ia melanjutkan penambahan CBP ini juga untuk intervensi harga dan stok beras di lapangan melihat kondisi pangan dunia yang sedang tidak baik.
"Harga di dunia ini akan tinggi, seluruh dunia itu harga pangan memang naik, inputnya semua naik, jadi harus disampaikan kepada publik bahwa biaya input petani naik, kalau harga inputnya naik, harga gabahnya rendah, petani rugi, nanti nggak mau nanam lagi," lanjutnya.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya menyatakan kuota impor beras meningkat tahun ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mengalami penurunan produksi akibat pergeseran waktu panen.
"Impor tahun lalu 3,8 juta ton, banyak. Tahun ini 2 juta ton dan 1,6 juta ton. (Jadi total impor beras 2024) hampir 3,6 juta ton," ungkapnya usai melakukan pengecekan harga beras di Pasar Klender SS, Jakarta Timur, Senin (26/2) lalu.
Dari jumlah itu ada 500 ribu ton beras impor sedang dalam perjalanan dan akan segera masuk RI. Di luar itu, pemerintah masih memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,4 juta ton.