Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Patrick Waluyo curhat soal persaingan Tokopedia dengan e-commerce lain di Indonesia.
Patrick mengatakan kompetisi e-commerce di tanah air makin intens, khususnya dalam dua tahun terakhir. Ia mengakui Tokopedia mulai ditinggalkan para pembeli yang mementingkan harga murah.
"Di tengah upaya GoTo untuk mengejar profitabilitas dengan mengurangi subsidi dan insentif, pangsa pasar Tokopedia semakin berkurang, khususnya di kalangan pengguna yang memprioritaskan harga," curhat Patrick dalam Paparan Publik Insidental GoTo secara virtual, Rabu (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesaing-pesaing kami adalah perusahaan besar dari luar negeri yang memiliki sumber pendanaan besar. Untuk bertumbuh dan bertahan, Tokopedia membutuhkan investasi yang sangat besar," imbuhnya.
Melihat geliat e-commerce lawan yang disokong modal jumbo, Patrick menyambut baik kedatangan TikTok. Ia mengatakan ada harapan baru usai masuknya perusahaan China itu menjalankan TikTok Shop dengan menggandeng Tokopedia.
Bahkan, GoTo meyakini kemitraan dengan TikTok bisa membawa Tokopedia kembali menjadi pemain nomor satu di sektor e-commerce di Indonesia.
Saat ini, Patrick menyebut progres integrasi dan migrasi kedua aplikasi tersebut hampir rampung. Berdasarkan bahan paparannya bahkan dituliskan sudah mendekati penyelesaian alias hampir 100 persen.
"Proses integrasi dan migrasi sistem berjalan dengan baik, semua pihak berkomunikasi dengan kementerian terkait, dan sepanjang sepengetahuan kami proses ini pada hari ini sudah hampir selesai," tuturnya.
"Proses diharapkan seluruhnya rampung paling lambat dalam 1,5 bulan ke depan. Integrasi teknis ini memisahkan sistem elektronik TikTok dan Tokopedia sesuai peraturan menteri perdagangan (Permendag Nomor 31 Tahun 2023)," tandas Patrick.