Jokowi Curhat 22 Ngerem hingga Setop Ekspor Beras ke RI

CNN Indonesia
Kamis, 29 Feb 2024 10:45 WIB
Jokowi mengungkapkan 22 negara membatasi hingga menyetop ekspor beras ke Indonesia lantaran kondisi kelangkaan secara global. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan puluhan negara produsen beras membatasi hingga menghentikan ekspor beras ke Indonesia lantaran kondisi kelangkaan secara global.

Jokowi menyebut kondisi pangan dunia sedang dalam fase krisis. Seluruh negara menurutnya sedang berhati-hati terhadap persediaan pangan masing-masing.

"Sekarang ini semua negara, 22 negara yang biasanya gampang kita beli berasnya, sekarang ngerem semuanya. Bahkan ada yang setop untuk bisa dibeli berasnya," kata Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/2).

Ia mengatakan pangan akan menjadi sektor yang paling penting ke depan bagi seluruh negara. Oleh sebab itu, Jokowi mendorong produktivitas pangan di Tanah Air. Salah satu penyokongnya, lanjut Jokowi, Indonesia harus mandiri dalam pembuatan pupuk.

Ia menjelaskan selama ini beberapa komponen pembuatan pupuk pun harus impor, sehingga Indonesia belum bisa mandiri 100 persen.

"Kemandirian itu menjadi (sesuatu yang) tidak kita miliki," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meresmikan pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur.

Ia menegaskan pembangunan pabrik ini penting sebab 21 persen amonium nitrat Indonesia masih impor.

Jokowi mengaku senang sebab pabrik tersebut mampu menambah bahan baku pembuatan pupuk di Indonesia, terutama untuk pupuk NPK.

Ia juga meminta Kementerian BUMN melakukan ekspansi sehingga substitusi barang-barang impor bisa terus dilakukan.

"Tidak hanya urusan amonium nitrat, tetapi juga barang-barang, produk-produk kiya yang kita masih impor. Harus semuanya bisa diproduksi di dalam negeri, karena kita memiliki kekuatan untuk itu," ujar Jokowi.

(khr/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK