Kisah Sukses Klaster Usaha Perempuan Binaan BRI: Limbah Jadi Berkah

BRI | CNN Indonesia
Kamis, 29 Feb 2024 13:54 WIB
Berkat bantuan BRI Peduli, kelompok usaha perempuan Sinar Mulia Abadi sukses mengembangkan bisnis kerajinan tangan dari batok kelapa. (Foto: Arsip BRI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Berawal dari kepedulian dan keprihatinan terhadap perekonomian warga, klaster usaha Sinar Mulia Abadi berhasil menyulap limbah menjadi berkah. Tak hanya itu, kelompok usaha binaan BRI ini juga memberdayakan perempuan untuk menjalankan roda bisnisnya.

Ketua kelompok usaha perempuan Sinar Mulia Abadi, A.A Ayu Mahesarani Karang menuturkan, klaster ini dibentuk sejak 2008 silam. Sejak saat itu, dia selalu memberdayakan perempuan. Kini, total sudah ada 26 perempuan di Banjar Dinas Waliang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, yang terlibat di dalamnya.

"Kelompok usaha ini dibentuk karena kondisi ekonomi warga di sekitar kampung saya yang memprihatinkan. Saya tak ingin melihat mereka semakin terpuruk, saya pun mengumpulkan para perempuan di kampung dan memberdayakan mereka untuk ikut serta dalam berkarya dan berdikari," ujar Rani.

Sinar Mulia Abadi, kata Rani, sama seperti kelompok usaha lain yang mengedepankan kreativitas dan inovasi dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar. Dalam hal ini, kelompok usaha asuhan Rani memanfaatkan limbah batok kelapa sebagai produk utamanya.

Menurut Rani, limbah batok kelapa sudah menjadi pemandangan umum di sekitar tempat tinggalnya. Hanya saja, limbah tersebut tidak diolah kembali dan hanya dijual mentah-mentah ke Pulau Jawa dengan harga yang sangat murah dengan keuntungan yang tipis.

Menyadari keadaan ini, Rani kemudian mencari cara bagaimana agar nilai jual batok kelapa tersebut bisa meningkat dan memberikan keuntungan. Dia pun berinisiatif untuk mengolah limbah batok kelapa tersebut menjadi kerajinan tangan yang bisa meningkatkan nilai jual.

"Kami berinisiatif untuk mengolahnya kembali menjadi sebuah kerajinan tangan. Misalnya saja seperti tempat tisu, tempat permen, keranjang buah atau tempat sesajen upacara. Selain itu, produk-produk yang dihasilkan tersebut juga dapat menyesuaikan permintaan dari para konsumen. Jadi, apa yang para pembeli mau, nanti kami buatkan," ujarnya.

Rani menuturkan, ragam produk kerajinan tangan ini mayoritas dijual dengan sistem reseller. Meski tak sedikit pula dari para anggotanya yang menjajakan secara langsung dari satu tempat ke yang lainnya di Pulau Bali.

"Untuk pemasaran, sampai saat ini masih berpusat di Pulau Bali saja. Tapi, kami juga pernah mendapatkan pesanan hingga ke Pulau Jawa dan Sulawesi," tambahnya.

Kepedulian dan Dukungan BRI Sejahterahkan Perempuan

Rani bercerita, kelompok usaha Sinar Mulia Abadi ini bukan tanpa kendala dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Meski sudah bisa memasarkan ke berbagai tempat, namun Rani mengakui, pengembangannya terbentur masalah pendanaan dan beberapa modal pendukung lainnya.

Bak pucuk dicinta ulam pun tiba. Di kala Sinar Mulia Abadi membutuhkan dukungan, BRI Peduli pun datang memberikan bantuan lewat pendanaan, alat-alat pendukung, hingga beragam pelatihan.

"Kami mendapatkan bantuan dana senilai Rp70 juta dan beberapa alat penyokong, seperti 8 etalase, gunting rotan, jarum, benang, gerinda, serta pelatihan dari BRI Peduli. Untuk pelatihannya sendiri, kami diajarkan mengenai cara mengkreasikan batok kelapa agar hasilnya bisa lebih beragam dan diterima di pasar yang luas," ucapnya.

Bantuan dari BRI Peduli ini, menurut Rani sangat menguntungkan bagi Sinar Mulia Abadi. Misalnya, kelompok usaha ini sebelumnya tak memiliki etalase untuk memajang produk-produk yang dihasilkan. Alhasil mereka sedikit kesulitan untuk memperkenalkan berbagai kerajinan yang dibuat kepada calon konsumen.

Karena itu, Rani bersyukur dan berterima kasih kepada BRI Peduli yang telah banyak memberikan dukungan serta bantuan. Berkat bantuan dan dukugan BRI Peduli, kelompok usahanya makin semangat untuk berkreasi dan menjual produk kerajinan yang dibuat.

"Bahkan, berkat bantuan dari BRI Peduli, omzet kami jadi semakin meningkat dan menyentuh di kisaran Rp25 juta per bulan. Selain itu, setiap BRI mengadakan acara, kelompok usaha kami juga selalu dilibatkan di dalamnya," kata Rani.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menjelaskan, melalui program "Klasterkuhidupku", BRI berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu para pelaku usaha perempuan. Tidak hanya bantuan berupa modal usaha saja, tetapi juga berupa pelatihan-pelatihan usaha dan program-program pemberdayaan lainnya.

"Kami juga mendorong produktivitas kelompok usaha perempuan dengan memberikan bantuan peralatan usaha atau sarana prasarana pendukung. Semoga, bantuan yang diberikan dapat dimanfatakan sebaik-baiknya," ujarnya.

"Kami juga berharap, kisah yang ditunjukkan oleh kelompok usaha perempuan Sinar Mulia Abadi menjadi motivasi dan cerita inspiratif yang dapat ditiru oleh kelompok-kelompok usaha perempuan lainnya di berbagai daerah," tutur Supari.

(ory/ory)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK