Stok beras di toko ritel modern diserbu warga di tengah kelangkaan.
Di Indomaret di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, stok beras sebanyak 10 kemasan isi 5 kg langsung habis dalam sehari. Artinya, beras 50 kg habis terjual setiap hari.
"Di sini sekali datang dua karung. Satu karung isinya 5 kemasan. Jadi total 10 kemasan beras isi 5 kg," kata salah satu pramuniaga kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehari langsung habis soalnya lagi banyak yang nyari," imbuhnya.
Pramuniaga tersebut mengatakan biasanya stok beras diisi ulang dua hari sekali. Karenanya, Indomaret tersebut membatasi pembelian beras.
"Dibatasi 1 orang 1 kemasan 5 kg. Yang 2,5 kg dibatasi 2 kemasan," katanya.
Tak jauh beda, stok beras di Alfamart di kawasan yang sama juga terjual 10 kemasan isi 5 kg per hari. Karena itu, pembatasan pembelian diterapkan maksimal dua kemasan per konsumen.
"Biasanya habis sehari. Enggak rebutan sih. Tetap dibatasi," katanya.
Saat ini, stok beras di Alfamart tersebut tampak kosong sejak dua hari terakhir. Karyawan mini market tersebut mengatakan beras yang dipasok kemungkinan masih dalam perjalanan.
"Kurang tau sampainya kapan," katanya.
Perum Bulog sebelumnya mengungkapkan alasan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) belum tersebar merata di seluruh ritel modern.
Direktur Bisnis Bulog Febby Novita mengatakan Bulog mengirim beras SPHP ke distribution center (DC). Dari DC, beras SPHP disalurkan ke ritel modern dengan memakan waktu tiga hingga empat hari.
"Dari DC itu katanya biasanya datang 3-4 hari, DC kan harus keliling karena ritelnya banyaknya bukan main, ribuan kali ya," katanya di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (28/2).
Febby mengatakan ritel-ritel modern tersebut harus mengantre untuk mendapatkan beras Bulog.
"Jadi itu mereka lagi menunggu giliran. Sebenarnya bukan karena mandek distribusi, tapi antreannya," imbuhnya.
(fby/pta)