Badan Pusat Statistik (BPS) membongkar modus atau siasat pedagang di pasar yang membuat harga beras melonjak mahal belakangan ini.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menyebut harga beras memang tak akan naik drastis jika stok mencukupi. Ia mengatakan pasokan beras tersebut bisa dipenuhi dari yang tersimpan di petani, gudang Perum Bulog, milik swasta, hingga cadangan beras pemerintah (CBP).
"Namun, dalam mekanisme pembentukan harga di pasar oleh pedagang biasanya juga ada efek psikologis, seperti keraguan lancarnya pasokan akibat produksi beras menurun," bongkar Habibullah dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian, direspons dengan kenaikan harga oleh pedagang untuk mengompensasi berkurangnya pasokan di periode berikutnya," sambungnya soal siasat pedagang mengerek harga beras.
Lihat Juga : |
Meski begitu, ia mengamini bahwa harga beras memang terus mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, komoditas ini terus mencatatkan inflasi.
Sebelum puasa dan lebaran 2024, beras sudah mengalami inflasi 5,32 persen pada Februari 2024 ini. Ia mengatakan tingginya harga beras pada bulan lalu turut memecahkan rekor nasional.
"Harga beras secara nasional yang dicatat adalah harga rata-rata dari berbagai jenis kualitas beras di seluruh kabupaten/kota indeks harga konsumen (IHK), di mana Februari 2024 merupakan harga tertinggi dibandingkan periode-periode sebelumnya," ungkap Habibullah.
"Pada sebagian golongan (masyarakat), beras dapat mempengaruhi daya beli. Kalau seandainya daya beli terpengaruh, apabila income-nya tetap, sementara inflasi terjadi (maka) harga naik. Kalau kita punya uang Rp20 ribu, ada inflasi harga berasnya naik, tentu dampaknya volume yang kita beli akan dapat (turun)," tandasnya.
BPS mencatat kenaikan harga beras terjadi di semua rantai distribusi. Misalnya, harga beras di penggilingan pada Februari 2024 yang naik 6,76 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan meroket 24,65 persen secara year on year (yoy).
Kemudian, harga beras di tingkat grosir naik 5,96 persen secara mtm dan melesat 20,08 persen secara tahunan. Harga beras di level eceran pada bulan lalu juga naik 5,28 persen secara bulanan dan lebih mahal 19,28 persen yoy.