Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.623 per dolar AS pada Senin (16/2) sore. Mata uang Garuda melemah 38 poin atau minus 0,24 persen dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.723 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat, bath Thailand menguat 0,15 persen, ringgit Malaysia 0,35 persen, rupee India 0,01 persen, dan peso Filipina 0,07 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
lalu, dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, dolar Singapura 0,07 persen, dan won Korea Selatan 0,28 persen. Sedangkan, yuan China melemah 0,03 persen.
Sementara itu, mata uang negara maju bergerak bervariasi. Franc Swiss menguat 0,26 persen, poundsterling Inggris 0,16 persen, dan euro Eropa 0,14 persen. Di sisi lain, dolar Australia melemah 0,03 persen dan dolar Kanada stagnan.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah meski dolar AS tengah tertekan.
"Rupiah melemah walau di tengah pelemahan dolar AS. Investor mengkhawatirkan kenaikan harga sembako," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurutnya, ancaman kenaikan harga sembako itu dapat memicu kenaikan inflasi menjelang Ramadan. Hal ini pun jadi sentimen negatif untuk pergerakan rupiah.
(mrh/pta)