Pertamina Ambil Peran pada Kolaborasi Rehab Mangrove di NTT

Pertamina | CNN Indonesia
Senin, 11 Mar 2024 10:05 WIB
Rehabilitasi mangrove di NTT yang diikuti oleh Pertamina dan diadakan melalui kolaborasi KLHK serta Kemenko Marves di NTT, Jumat (7/3). (Foto: Pertamina)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertamina ikut andil dalam kegiatan rehabilitasi mangrove di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikoordinasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersamaan dengan aksi penanaman serentak di pesisir Pantai Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah pada Jumat (7/3).

Kegiatan yang dikoordinasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini merupakan peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-41, sekaligus menjadi upaya nyata memulihkan lingkungan serta mitigasi perubahan iklim.

Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya S. Poewardi mengatakan, rehabilitasi mangrove adalah bagian dari komitmen Pertamina yang terus dilakukan secara berkelanjutan.

"Tahun ini, Pertamina akan melaksanakan rehabilitasi mangrove di sekitar wilayah operasi Pertamina dan beberapa lokasi bekerja sama dengan Kemenko Marves serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di antaranya di wilayah NTT, Kalimantan Utara, dan Aceh Singkil," kata Brahmantya.

Bramantya menjelaskan, kegiatan rehabilitasi mangrove dan penanaman serentak itu juga menjadi bagian Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Hutan Pertamina sebagai implementasi komitmen Environmental, Social & Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 13 terkait penanganan perubahan iklim, poin 14 tentang menjaga ekosistem laut, serta poin 15 soal menjaga ekosistem daratan.

Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengatakan bahwa dibutuhkan dukungan pentahelix untuk mempercepat program rehabilitasi mangrove di Indonesia. Kemenko Marves sendiri telah menggalang dukungan untuk tanam mangrove dari program TJSL sejak tahun 2021.

Nani menegaskan, penggalangan dukungan masih akan terus berlanjut.

"Pada kick off yang kita laksanakan hari ini diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dari pencapaian target nasional 600 ribu ha mangrove, dan kami harapkan terjadi peningkatan mata pencaharian masyarakat dari mangrove," jelas Nani.

Penjabat (Pj) Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk instansi yang turun langsung ke lapangan.

Kalake menyebut, mangrove adalah habitat penjaga kehidupan, baik di daratan maupun perairan laut yang berperan penting terkait kualitas atmosfir dari polusi karbon.

"Saya memberikan apresiasi khusus kepada Kemenko Marves dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pertamina, perusahaan BUMN dan swasta, yang telah memberikan perhatian besar pada upaya rehab mangrove khususnya di NTT, karena kita ketahui hutan mangrove memiliki fungsi penting dari aspek ekologi, ekonomi maupun mendukung kehidupan sosial budaya masyarakat," katanya.

Kalake berharap, kegiatan rehab mangrove ini dapat mengajak publik luas untuk aktif mencintai lingkungan. Salah satunya, lewat aksi peduli lingkungan yang dapat membantu peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kualitas hidup masyarakat.

(rea/rir)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK