BPS Catat Lonjakan Harga Telur Ayam hingga Cabai di Awal Puasa 2024

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mar 2024 05:50 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga telur ayam hingga cabai melonjak pada awal Maret 2024 atau jelang memasuki bulan puasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga telur ayam hingga cabai melonjak pada awal Maret 2024 atau jelang memasuki bulan puasa. (CNN Indonesia/Ramadhan Nur Fadillah).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga telur ayam hingga cabai melonjak pada awal Maret 2024 atau jelang memasuki bulan puasa.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan harga telur ayam ras naik signifikan hingga 5,26 persen dibandingkan Februari 2024. Kenaikan terjadi di 271 kabupaten/kota, di mana rata-rata harga telur ayam ras dibanderol Rp32.096 per kg.

"Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga telur ayam ras juga jauh meningkat, dari semula 229 kabupaten/kota, di minggu ini kenaikan terjadi di 271 kabupaten/kota. Jadi, 69,44 persen wilayah di Indonesia ini mengalami kenaikan harga telur ayam ras," jelas Pudji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dikutip dari YouTube Kemendagri, Rabu (13/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daging ayam ras juga mengalami kenaikan cukup signifikan hingga 4,34 persen jika dibandingkan harga rata-rata Februari 2024. Kenaikan menjalar dari 201 kabupaten/kota menjadi 250 daerah.

Pudji mengatakan ada 69,44 persen wilayah di Indonesia yang mengalami kenaikan harga daging ayam ras. Pada pekan pertama Maret 2024 harga daging ayam ras menyentuh Rp39.345 per kg.

Selain telur ayam dan daging ayam ras, harga minyak goreng juga naik di 236 daerah hingga 0,44 persen. Kini, rata-rata harga minyak goreng dipatok Rp17.825 per kg.

Sedangkan harga beras naik 3,06 persen dibandingkan rata-rata pada Februari 2024. Ia mencatat harga beras saat ini menyentuh Rp15.956 per kg.

Meski begitu, daerah yang terdampak kenaikan harga beras menurun dari 281 kabupaten/kota ke 271 kabupaten/kota alias 75,28 persen dari seluruh wilayah di Indonesia.

"Pada minggu pertama Maret 2024, harga cabai merah naik cukup signifikan sebesar 9,15 persen dibandingkan rata-rata harga Februari 2024. Ada 68 persen wilayah di Indonesia yang mengalami kenaikan harga cabai merah (mencapai Rp65.161 per kg)," ungkap Pudji soal kenaikan harga cabai merah.

Cabai rawit juga mengalami lonjakan harga mencapai 15,94 persen dengan rata-rata harga nasional Rp62.760 per kg. Pudji mengatakan ada 65,56 persen wilayah Indonesia yang mengalami kenaikan harga alias 236 kabupaten/kota.

BPS mencatat daerah terdampak kenaikan harga cabai rawit ini naik pesat. Padahal, semula hanya 130 kabupaten/kota di akhir Februari 2024 lalu.

Di lain sisi, Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Moh. Ismail Wahab melaporkan proyeksi panen beras pada Maret 2024 yang akan mencapai 3,54 juta ton. Ia mengatakan dengan konsumsi bulanan sekitar 2,4 juta ton, maka masih ada surplus beras.

"Untuk April (2024) malah lumayan besar (surplus beras). Ini kita bisa mencapai 4,92 juta ton beras, sehingga nanti akan ada surplus beras sekitar 2 juta ton lebih. Ini perlu diantisipasi karena akan banyak panen dan ini akan berdampak pada penurunan harga gabah kering panen (GKP) di petani, enggak tahu Bulog seperti apa mengantisipasi tambahan produksi yang demikian besar melebihi kebutuhan konsumsi kita di April nanti," jelas Ismail.

"Ini harus ada yang menyerap supaya tidak terjadi penurunan harga gabah yang cukup besar sehingga untuk April nanti menjelang hari raya (Idulfitri) saya kira beras tidak akan bermasalah karena sudah masuk puncak panen," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(skt/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER