Menteri BUMN Erick Thohir bakal memangkas BUMN Karya dari 7 perusahaan menjadi 3 saja.
BUMN Karya yang dilebur, yaitu PT Waskita Karya Tbk dengan PT Hutama Karya (HK), PT Nindya Karya dengan PT Brantas Abipraya dan PT Adhi Karya Tbk, serta PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
"Jadi ini yang kita dorong soal konsolidasi," tegas Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih optimis, kita menjadi 30 BUMN saja. Kita kurangkan lagi supaya fokus ke jenis-jenis yang kita harus hadir sebagai negara, tidak perlu semuanya," sambungnya.
Lihat Juga : |
Erick menegaskan Kementerian BUMN masih punya waktu untuk mengonsolidasikan perusahaan pelat merah hingga Oktober 2024 alias sebelum masa jabatannya berakhir.
Khusus di Karya, ia mengatakan peleburan dipilih sebagai opsi penyehatan bisnis BUMN. Erick mengaku pemegang saham mulai mengklasifikasikan ketujuh perusahaan menjadi tiga kelompok dengan tujuan agar bisa fokus pada tugas masing-masing.
Ia mencontohkan WIKA dan PTPP yang bakal fokus pada bisnis pembangunan pelabuhan laut alias seaport, bandara, hunian atau perumahan, dan engineering procurement construction (EPC). Nantinya, PTPP akan menjadi induk holding penggabungan ini.
"WIKA dan PTPP tidak masuk ke tol road, tapi dia fokus ke seaport dan airport. Tapi tetap ke residential karena masuk ke aset yang tertinggal sebelumnya," jelas Erick.
Sedangkan pembangunan atau pengembangan jalan tol, jalan non-tol, hingga pemukiman komersial (residential commercial) akan menjadi fokus Hutama Karya dan Waskita Karya.
Lalu, Adhi Karya dan Nindya Karya disiapkan untuk fokus membangun rel dan beberapa lini konstruksi lain.