Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti buka suara soal pengakuan Menkeu Sri Mulyani yang mengungkap perannya dalam mengajak mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu pulang ke Indonesia dan menjadi menteri keuangan.
Susi membenarkan hal itu saat merespons unggahan kenangan Sri Mulyani di akun Instagramnya @smindrawati.
Ia mengatakan pada 2016 lalu, dirinya bertemu dengan Sri Mulyani di Washington, Amerika Serikat (AS). Saat itu, ia mencurahkan perasaannya terkait pengelolaan anggaran di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susi curhat ke Sri Mulyani soal kekagetannya menjadi menteri kelautan dan perikanan, yakni terkait anggaran yang cukup besar dan boros.
Anggaran itu kata Susi, bertolak belakang jika dibandingkan yang dikelolanya saat menjadi pengusaha.
"Washington 2016, pertama kali ketemu Ibu, I was very happy. Jadi banyak curhat dengan keheranan saya atas anggaran. Biasa jadi pengusaha gurem dengan uang pas-pasan, terus masuk di kabinet/pemerintah budgetnya besar tapi boros. Makanya saya bujukin Ibu untuk pulang 😃😃😃. Terimakasih Ibu for remembering 🙏😍🙏," kata Susi, Senin (25/3) seperti dikutip dari akun Instagram Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani akhirnya buka-bukaan soal siapa sebenarnya yang membujuk dia sehingga mau pulang ke Indonesia dan menerima lamaran Jokowi menjadi bendahara negara.
Melalui akun Instagramnya @smindrawati, wanita yang sering disapa Ani itu mengatakan salah satu orang yang punya peran itu adalah Susi Pudjiastuti.
Saat itu, Sri Mulyani bercerita bertemu dengan Susi untuk pertama kalinya di Tilden Washington DC, AS. Meski baru pertama kali bertemu, Sri Mulyani bercerita kala itu Susi cukup heboh menceritakan pekerjaannya sebagai menteri kelautan dan perikanan di era Jokowi.
Salah satu yang heboh dipamerkan Susi ke Sri Mulyani adalah soal kerjanya dalam menenggelamkan kapal pencuri ikan di laut Indonesia.
"Bu Susi yang saya baca di berita punya tato di kaki, bercerita heboh sekali tentang pekerjaan menjadi menteri, tenggelamkan kapal ikan yang mencuri, heran melihat cara belanja birokrasi. Setuju banyak yang harus dibenahi," Sri Mulyani Minggu (24/3) seperti dikutip dari akun tersebut.
"Malam itu Bu Susi mengajak aku pulang kembali (ke RI). Indonesia menunggumu untuk mengabdi.. Aaaah, what a wonderful memories! Kangen mendengar celotehan Bu Susi. Salam hangat, kapan ketemu lagi 💝," tambahnya.
Imbas bujukan itu, akhirnya Sri Mulyani luluh dan mau kembali ke Indonesia dan menerima pinangan Jokowi menjadi menteri keuangan menggantikan Bambang Soemantri Brodjonegoro.
Ia rela meninggalkan jabatan dan gaji menterengnya sebagai direktur pelaksana Bank Dunia.
(agt/pta)