Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2023, yang sebesar 5,04 persen.
PLT Kepala BPS Amalia Widyasanti mengatakan capaian ini adalah pertumbuhan ekonomi kuartal I tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Bila dilihat dari lapangan usahanya, seluruhnya mengalami pertumbuhan positif kecuali pertanian yang terkontraksi 3,54 persen. Penyebabnya adalah penurunan produksi karena El Nino.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, lapangan usaha dengan kontribusi tertinggi terhadap ekonomi seperti, industri pengolahan, perdagangan, konstruksi hingga pertambangan tumbuh positif.
PDB Vietnam tumbuh 5,66 persen pada kuartal pertama tahun ini, lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya sebesar 3,41 persen.
Secara sektoral, manufaktur dan konstruksi tumbuh 6,28 persen. Sedangkan sektor jasa tumbuh 6,12 persen.
Pertumbuhan ekonomi Vietnam ditopang oleh ekspor yang meningkat 17 persen menjadi US$93,06 miliar. Sedangkan impor naik 13,9 persen menjadi US$84,98 miliar sehingga neraca perdagangan surplus US$8,08 miliar.
Negara ini memang dikenal sebagai pusat manufaktur dan eksportir utama ponsel pintar, elektronik, dan garmen. Ekspor barang elektronik naik 30 persen dari tahun sebelumnya. Sementara ekspor ponsel pintar meningkat 10 persen dan garmen 7,9 persen.
Ekspor barang dari Vietnam tumbuh tajam pada kuartal ini, meskipun terjadi gangguan pengiriman barang ke Laut Merah yang disebabkan oleh serangan Houthi. Gangguan tersebut membuat peningkatan biaya sebesar 55 persen hingga 73 persen untuk kargo dari negara tersebut.
Sementara itu, pemerintah Vietnam telah menetapkan target pertumbuhan di kisaran 6 persen hingga 6,5 persen pada tahun ini.
Badan Pusat Statistik Filipina mencatat pertumbuhan ekonomi negara tersebut mencapai 5,7 persen pada kuartal pertama tahun ini. Kontributor utama pertumbuhan ekonomi Filipina adalah kegiatan keuangan dan asuransi (10 persen), perdagangan besar dan eceran (6,4 persen), dan manufaktur (4,5 persen).
Seluruh sektor ekonomi utama yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 0,4 persen, industri (5,1 persen), dan jasa (6, 9 persen).
Di sisi permintaan, konsumsi akhir rumah tangga tumbuh sebesar 4,6 persen dan belanja pemerintah tumbuh 1,7 persen. Sementara ekspor barang dan jasa tumbuh 7,5 persen dan impor barang jasa tumbuh 2,3 persen.