ANALISIS

Menilik Risiko Obral Kursi Komisaris BUMN

Dela Naufalia | CNN Indonesia
Kamis, 13 Jun 2024 07:15 WIB
TKN Prabowo-Gibran mulai dari Grace Natalie sampai Simon Aloysius Mantiri mendapat jatah kursi komisaris BUMN.
TKN Prabowo-Gibran mulai dari Grace Natalie sampai Simon Aloysius Mantiri mendapat jatah kursi komisaris BUMN. (Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sederet nama petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan kursi komisaris di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sejumlah nama itu termasuk Grace Natalie Louisa, Fuad Bawazier, hingga Simon Aloysius Mantiri. Mereka kini menjabat di beberapa perusahaan pelat merah seperti PT Pertamina (Persero) hingga PT Mining Industry Indonesia (Persero) alias MIND ID.

Kontroversi dan polemik pengangkatan jabatan komisaris di BUMN adalah lagu lama yang terus berulang. Anggapan bahwa tata kelola perusahaan negara masih lekat dengan unsur nepotisme terpelihara adanya nuansa politis dalam penunjukan dewan komisaris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggapan itu pun kembali menguat melalui pengangkatan Grace Natalie jadi komisaris pada perusahaan holding BUMN dalam industri pertambangan. Ia merupakan salah satu pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

PSI tergabung dalam partai koalisi pendukung Prabowo-Gibran dalam kontestasi Pemilu 2024 silam. Di Pilpres 2024 lalu, Grace punya peran penting sebagai wakil ketua TKN Prabowo-Gibran.

Grace ditetapkan sebagai komisaris MIND ID dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada Senin (10/6) kemairn. RUPS itu juga mengangkat politikus Partai Gerindra Fuad Bawazier sebagai komisaris utama.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkap pengangkatan Grace lantaran MIND ID membutuhkan orang yang memahami media.

"Membutuhkan orang yang paham mengenai support media, kasus Timah, kasus Antam, itu kan butuh banget, apalagi ke depan Freeport, dan sebagainya. Butuh orang yang paham mengenai media juga," tutur Arya seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (12/6).

Arya yakin sepak terjang Grace tak perlu diragukan lagi dalam hal media. Arya juga menegaskan Grace tidak merangkap jabatan dan sudah mengundurkan diri dari kepengurusan partai politik dalam hal ini PSI.

Selain Grace, Fuad Bawazier yang merupakan anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran kecipratan jatah komisaris utama MIND ID.

Ada juga nama Wakil Bendahara TKN Simon Aloysius Mantiri yang ditunjuk sebagai komisaris utama PT Pertamina, serta Wakil Ketua TKN Condro Kirono didapuk sebagai komisaris independen PT Pertamina.

Publik pun kini menyoroti masifnya bagi-bagi jabatan komisaris BUMN kepada anggota TKN Prabowo-Gibran. Lantas apa risiko di balik hal ini?

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan tak ada aturan yang dilanggar dari penunjukan timses jadi komisaris BUMN, tetapi secara bisnis perusahaan, pengangkatan relawan itu menimbulkan pertanyaan, apakah mereka layak dan mampu menjadi komisaris?

"Banyak dari mereka bukan berlatar belakang sesuai dengan BUMN yang mereka duduki. Akibatnya, kinerja perusahaan ke depan sangat berpotensi lepas pengawasan dari komisaris yang berkualitas," ucapnya.

"Yang ex-PSI sekarang jadi komisaris MIND ID misalkan, kompetensinya dia apa? Tidak nyambung sama sekali," sambung Nailul.

Nailul menilai jabatan komisaris lagi-lagi hanya untuk hadiah ucapan terima kasih. Menurutnya, tak heran BUMN di Tanah Air di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri BUMN Erick Thohir jeblok semua.

"Di sisi lainnya, persepsi masyarakat ke BUMN tersebut juga akan negatif, semakin tidak mendapatkan simpati dari pasar," ucapnya.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Menggerogoti Kinerja BUMN dan Omong Kosong Reformasi Birokrasi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER