Guru Besar IPB: Sawit Adalah Senjata, Bisa Menyerang dan Bertahan

CNN Indonesia
Jumat, 05 Jul 2024 17:10 WIB
Guru Besar IPB Rachmat Pambudy mengungkapkan kelapa sawit adalah senjata yang bisa dipakai untuk menyerang dan bertahan. (CNN Indonesia/ Sakti Darma Abhiyoso).
Jakarta, CNN Indonesia --

Guru Besar IPB Rachmat Pambudy mengungkapkan kelapa sawit adalah senjata yang bisa dipakai untuk menyerang dan bertahan.

Saat ini, kelapa sawit Indonesia terus dimusuhi negara luar. Ini terutama dilakukan oleh orang-orang Eropa.

"Food as a weapon. Makanan itu senjata, senjata itu dipakai bertahan dan menyerang. Gunakanlah dengan bijaksana, bahwa sawit bisa dipakai untuk menyerang dan bertahan," pesan Rachmat dalam Diskusi Forwatan di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (4/7).

"Jadi, kita harus tahu bahwa sawit ini sesuatu yang luar biasa, karena sawit adalah senjata," tegasnya.

Rachmat menegaskan petani sawit di Indonesia jelas unggul dibandingkan orang Eropa. Ia mengatakan petani Eropa tak akan bisa kalaupun disuruh menanam kelapa sawit.

Di lain sisi, negara-negara lain punya produk minyak makan lain yang merupakan kompetitor kelapa sawit.

"Kenapa kok kita dimusuhi? Sawit dimusuhi karena harganya kelewat rendah. Sehingga minyak makan yang lain tidak bisa bersaing," ungkap orang dekat Prabowo itu.

Rachmat adalah wakil ketua Dewan Pembina Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal HKTI pada periode 2004-2010.

Sejak 2004, HKTI dipimpin oleh Prabowo. Presiden terpilih 2024-2029 itu pernah menjadi ketua umum HKTI selama dua periode, yakni 2004-2009 dan 2010-2015.

Nama Rachmat juga dicatut dalam daftar viral di media sosial, terkait calon menteri di kabinet Prabowo. Walau, ia belum berani mengonfirmasi secara lantang kebenaran menjadi Menteri Koordinator Bidang Pangan, Gizi, dan Pembangunan Manusia.

Terlepas dari kedekatan Rachmat dengan Prabowo, keluhan tentang masalah sawit disampaikan juga oleh para pengusaha. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan saat ini produk sawit Indonesia dimusuhi India dan Pakistan.

"Jadi, di sana (India) anak mudanya itu mulai anti-sawit karena campaign-campaign yang disebarkan," ungkap Ketua Kompartemen Media Relation Gapki Fenny Sofyan.

"Tren bahwa tidak mau menggunakan kelapa sawit karena bukan green, minyak nabati yang hijau yang sustainable, itu sudah mulai ke anak-anak muda di India dan Pakistan. Karena itu, kita jangan sampai terlena dan membiarkan ini terjadi," pesan pengusaha.

Fenny menyebut kampanye negatif terhadap sawit sudah terasa di India sejak September 2023 lalu. Pengusaha Indonesia mulai menyadarinya ketika hadir dalam gelaran 2nd Sustainable Vegetable Oil Conference di India.



(skt/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK