Pelatih Investasi Saham dan Derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda mengatakan family office umumnya menyasar aset keuangan keluarga super kaya. Besaran aset kelolaan perusahaan ini biasanya di atas US$50 juta.
Sedangkan manajer investasi adalah orang yang berada dalam perusahaan manajemen investasi. Ia menyebut ada perbedaan antara family office dengan manajemen investasi.
"Asset management (manajemen investasi) menerbitkan produk, seperti reksa dana, di mana investornya bisa perorangan hingga institusi," ucap Hary kepada CNNIndonesia.com, Senin (8/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hary juga menyebut ada perbedaan layanan keuangan yang ditawarkan. Menurutnya, family office bisa memberikan layanan yang lebih luas.
"Bahkan, hingga di luar mengelola aset keuangan, termasuk misalnya tax planning, lifestyle management. Bagaimana crazy rich ini menikmati kekayaan mereka secara legal sehingga bebas dari risiko jeratan hukum," jelasnya.
Sementara itu, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto menilai ada kemiripan antara family office dengan manajer investasi. Perbedaannya hanya berada di aspek siapa yang membuatnya.
Ia mencontohkan rencana pembentukan family office di Indonesia adalah program resmi dari negara. Sedangkan perusahaan manajer investasi bisa dijalankan oleh swasta.
"Keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama menarik dana investasi. Hanya saja, target dari family office memang lebih ke orang-orang kaya," ucap William.
Supervisor Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mencoba membedah dua perbedaan mencolok dari family office.
Pertama, target pemodal dari family office adalah keluarga kaya dan kelompok ultrakaya dunia. Kedua, alokasi modalnya akan diinvestasikan pada proyek sektor riil di Indonesia.
"Sedangkan untuk manajer investasi atau asset management merupakan pengelolaan dana kolektif masyarakat dan diinvestasikan pada instrumen investasi, seperti produk di pasar modal, yakni saham, obligasi, deposito, atau surat berharga," jelasnya.
(skt/pta)