Perjalanan-Aliran Investasi Rp140 T Hingga IKN Bisa untuk HUT RI

CNN Indonesia
Kamis, 15 Agu 2024 13:00 WIB
IKN akhirnya bisa dipakai untuk upacara bendera dalam rangka HUT RI ke-79 usai mendapat guyuran Rp135 triliun dari dua pohon uang; APBN dan investor.
Pemerintah mengklaim investor asing mulai tertarik menanamkan investasi ke IKN. (CNN Indonesia/Ike ​Agestu).

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan selain investor domestik, sejumlah perusahaan asing juga sudah berniat membantu Jokowi membangun IKN.

Data yang ia sampaikan pada awal pekan kemarin, ada empat perusahaan asing siap berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"(FDI/foreign direct investment yang akan masuk IKN) empat perusahaan," ujar dia usai menghadiri sidang kabinet di IKN, Senin (12/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait dengan negara asal perusahaan, Bahlil mengatakan Jepang dan Korea Selatan akan masuk ke IKN untuk membangun properti.

Saat ditanya terkait investasi asal Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Bahlil menyampaikan harus memeriksa datanya untuk memastikan terlebih dahulu.

"Nanti saya cek. Nama-namanya sudah Jepang, Korea (Selatan) sudah masuk. Untuk urusan pembangunan properti dulu ya. Kita kan fokusnya di properti dan fasilitas umum," sambungnya.

Ia mengatakan investasi asing tersebut bakal mulai masuk ke IKN pada klaster kedua investasi.

Pada klaster pertama, investasi yang sudah masuk untuk pembangunan IKN sebesar Rp56,2 triliun, di luar anggaran dari APBN.

"Jadi saya pikir dengan satgas investasi yang sudah ada ini akan membantu melakukan percepatan percepatan terhadap realisasi investasi di IKN," tutur dia lebih lanjut.

Investasi asing itu pun diklaim pemerintah baru tahap awal. Pasalnya, ada sejumlah investor asing yang sudah menyerahkan 423 surat keinginan atau letter of intent (LOI) untuk berinvestasi ke IKN. Mereka berasal dari negara; 10 Amerika Serikat (AS), 3 Jerman, 4 Finlandia, 4 Spanyol. Lalu, ada 26 LOI dari China, 12 dari Korea Selatan, 25 LOI dari Jepang, 29 datang dari Singapura, dan 22 dari Malaysia.

Sedangkan 288 LOI tersebar dari negara-negara lain di luar daftar tersebut. Meski, ia mengakui tidak semua LOI itu berisi minat investasi.



(dela naufalia/agt)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER