Rupiah Gagal Bangkit, Ditutup Rp15.955 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.955 per dolar AS pada Senin (12/8). Mata uang Garuda melemah 30 poin atau minus 0,19 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.963 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang di kawasan Asia juga mayoritas layu. Baht Thailand dan rupee India merosot 0,01 persen, dolar Singapura turun 0,05 persen, peso Filipina jatuh 0,10 persen, yuan China minus 0,15 persen, won Korea Selatan ambruk 0,38 persen, yen Jepang anjlok 0,48 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,56 persen.
Penguatan sore ini hanya dirasakan dolar Hong Kong. Mata uang tersebut naik tipis 0,01 persen.
Sedangkan mata uang negara maju dominan ditutup perkasa. Poundsterling Inggris naik 0,05 persen, euro Eropa plus 0,04 persen, franc Swiss jatuh 0,39 persen, dolar Kanada menguat 0,07 persen, dan dolar Australia melesat 0,29 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang regional Asia pada umumnya takluk terhadap dolar AS.
"Investor mengantisipasi data-data inflasi produsen dan konsumen, di mana akan memberikan petunjuk prospek suku bunga The Fed di tengah kekhawatiran resesi AS," katanya kepada CNNIndonesia.com.