Rupiah Sukses Unjuk Gigi ke Rp15.832 per Dolar AS, Tertinggi di Asia
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.832 per dolar AS pada Selasa (13/8). Mata uang Garuda menguat 122 poin atau plus 0,77 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.885 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang di kawasan Asia juga mayoritas kokoh. Rupee India tumbuh 0,01 persen, dolar Hong Kong naik 0,02 persen, yuan China plus 0,04 persen, dolar Singapura menguat 0,07 persen, ringgit Malaysia naik 0,12 persen, dan peso Filipina terbang 0,62 persen.
Sedangkan pelemahan sore ini dirasakan won Korea Selatan yang merosot 0,05 persen, baht Thailand jatuh 0,07 persen, dan yen Jepang ambruk 0,43 persen.
Mata uang negara maju juga dominan ditutup perkasa. Poundsterling Inggris naik 0,26 persen, euro Eropa minus 0,03 persen, franc Swiss jatuh 0,16 persen, dolar Kanada menguat 0,2 persen, dan dolar Australia melesat 0,32 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang regional pada umumnya sukses menaklukkan dolar AS. Ini terjadi di tengah sentimen risk on di pasar ekuitas.
"(Penguatan) Rupiah juga didukung oleh capital inflow ke Surat Berharga Negara (SBN) berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) pada pertemuan berikutnya," katanya kepada CNNIndonesia.com.