ANALISIS

Harus Bagaimana Skema Makan Gratis Agar Tak Mubazir dan Dikorupsi?

Mochammad Ryan Hidayatullah | CNN Indonesia
Rabu, 28 Agu 2024 07:15 WIB
Program ini rawan korupsi karena anggaran jumbo dan melibatkan banyak pihak ketiga. Tender harus jelas dan ada sistem digital agar publik bisa awasi.
Buat Sistem Digital Biar Publik Bisa Awasi. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)

Yang membuat Ronny was-was adalah potensi korupsi dalam pelaksanaan program ini. Sebab, anggaran program ini besar dan dalam pelaksanaannya bakal melibatkan banyak pihak ketiga.

"Saya justru khawatir pada potensi korupsi dari program makan siang gratis ini, karena nilai proyeknya cukup besar di satu sisi dan akan melibatkan banyak pihak ketiga di sisi lain," kata Ronny.

"Ini yang membuat proses pengawasan menjadi cukup sulit dilakukan. Karena itu, partisipasi publik sangat diharapkan di setiap tingkatan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, perkara apakah penyediaan makannya akan diserahkan ke sekolah atau ke orang tua murid, Ronny berpendapat program itu lebih tepat dilakukan secara profesional dengan menyerahkannya kepada pihak swasta.

Menurutnya, itu perlu karena ada dua alasan. Pertama, program makan bergizi gratis bukanlah tugas sekolah dan bukan pula tugas orang tua murid. Dengan kata lain, jika diserahkan kepada mereka, justru berpotensi mengganggu aktivitas utama mereka, yakni mendidik.

"Kedua, lebih mudah melakukan pengawasan jika dilakukan secara profesional oleh pihak swasta, tidak menimbulkan conflict of interest di pihak sekolah atau di pihak orang tua murid," sambung Ronny.

Sementara itu, Peneliti Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Eliza Mardian menilai untuk memastikan gizi dan kualitas makanan, pemerintah perlu membuat standarisasi keamanan pangan.

Menurutnya, keamanan pangan ini harus menjadi prioritas non-negotiable dalam implementasi makan bergizi gratis. Standardisasi dan sertifikasi ketat harus diterapkan di seluruh rantai pasok, dari hulu ke hilir.

"Kolaborasi strategis antara kementerian dan BUMN terkait dalam penyediaan jasa pemastian keamanan pangan merupakan langkah krusial yang perlu diimplementasikan dengan segera," jelas Eliza.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika ada sisa makanan atau sampah, sekolah harus dapat mengolahnya. Dengan begitu, makanan sisa bisa diolah dijadikan kompos.

Eliza menyebut upaya tersebut bisa juga melatih anak-anak untuk berperilaku ramah lingkungan. Sisa makanan tadi digunakan untuk tanaman sekitar sekolah atau tanaman di pekarangan rumah. Dengan demikian, program makan bergizi gratis ini tidak hanya berdampak dari sisi ekonomi saja, namun juga sisi sosial.

"Di mana diharapkan adanya perubahan behaviour anak-anak yang bisa menerapkan perilaku ramah lingkungan, menerapkan hidup bersih, membudayakan antri, dan beberes serta sadar untuk makan makanan bergizi," imbuh Eliza.

Selain itu, ia mengatakan untuk meningkatkan multiplier effect program tersebut kepada masyarakat lokal, makan bergizi gratis harus memprioritaskan pembentukan dan penguatan rantai pasok lokal.

Ini utamanya melibatkan petani lokal, peternak lokal, UKM, dan koperasi desa. Dengan begitu, kue ekonomi program makan bergizi gratis akan menyebar kepada mereka.

Eliza menuturkan hal ini juga perlu didukung dengan integrasi teknologi digital dalam seluruh rantai proses makan bergizi gratis, dari mulai pengadaan sampai ke evaluasi. Menurutnya, ini jadi sebuah keniscayaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan transparansi agar masyarakat bisa sama-sama mengawal program.

"Harus ada suatu sistem yang dirancang sedemikian rupa sehingga mudah untuk diawasi. Dan data penerima manfaat ini harus jelas dan update. kalau tidak, nanti akan terjadi penyelewengan lagi," kata Eliza mengingatkan.

(pta)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER