ANALISIS

Kenapa Rumah Subsidi untuk Masyarakat Kurang Mampu Banyak yang Kosong?

Mochammad Ryan Hidayatullah | CNN Indonesia
Kamis, 12 Sep 2024 07:40 WIB
Pengamat properti menyebut salah satu biang kerok yang membuat rumah subsidi terbengkalai adalah lokasi yang jauh dari tempat kerja dan fasilitas umum.
Pengamat properti menyebut salah satu biang kerok yang membuat rumah subsidi terbengkalai adalah lokasi yang jauh dari tempat kerja dan fasilitas umum. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Setali tiga uang, CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan terbengkalainya rumah subsidi karena lokasinya yang jauh dari transportasi umum.

Hal ini menjadi pertimbangan pembeli. Sebab, kalau lokasinya jauh dari transportasi publik, maka penghuni harus mengeluarkan ongkos lebih besar.

"Banyak juga yang saat beli baru sadar jaraknya ternyata jauh karena harus tambah biaya transportasi dan lain-lain. Mengingat banyak perumahan FLPP yang jauh dari transportasi massal, termasuk commuter," tutur Ali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pemerintah seharusnya memperhatikan kaum commuter kelas menengah yang saat ini kekurangan hunian perkotaan. Mereka justru tidak terlalu berminat membeli rumah karena jauh dari tempat kerja.

Ali berpendapat hunian kaum pekerja urban menengah sampai saat belum terealisasi, khususnya di Jakarta.

Ia juga menilai anggaran bantuan kepemilikan rumah dari pemerintah dalam bentuk FLPP masih belum cukup.

"Menurut saya dengan harga FLPP saat ini relatif masih terjangkau, tapi kuota subsidinya terus habis dan tidak cukup," kata dia.

Oleh sebab itu, untuk menekan backlog Ali mengingat pemerintah untuk memperhatikan lokasi pembangunan hunian. Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan hunian kelas menengah urban yang berlokasi di perkotaan.

"Membangun hunian menengah kaum urban perkotaan. Juga masalah pembiayaan perumahan masih jadi PR karena terbatas," ucapnya.



(agt)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER