Jokowi Heran Produksi Kopi Indonesia Kalah dari Vietnam

CNN Indonesia
Kamis, 19 Sep 2024 19:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) heran produksi kopi Indonesia kalah dari Vietnam. Padahal, Indonesia lebih dahulu mengembangkan kebun kopi. Ilustrasi. (Justin Sullivan/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) heran produksi kopi Indonesia kalah dari Vietnam. Padahal, Indonesia lebih dahulu mengembangkan kebun kopi.

Ia mengungkapkan ada sekitar 1,2 juta hektare (ha) kebun kopi di seluruh daerah Indonesia. Kendati demikian, petani kopi hanya mampu memproduksi sekitar 2 ton hingga 2,5 ton per ha.

Sebagai pembanding, sambungnya, kebun kopi di Vietnam bisa menghasilkan 8 ton - 9 ton per ha.

"Jauh sekali, masa kita kalah dengan Vietnam? Padahal, duluan kita," kata Jokowi dalam pembukaan Kongres ISEI dan Seminar Nasional 2024 yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/9).

Sebenarnya, menurut Jokowi, Indonesia berpotensi melakukan hilirisasi pada tanaman kopi.

Namun, harapan tersebut tak mudah dilakukan lantaran riset dan pengembangan (R&D) Indonesia masih lemah.

"Permintaan semakin naik, harga semakin naik setiap tahun, tapi tidak pernah kita urus. R&D kita, riset kita, lemah di sini," terangnya.

Selain kopi, Jokowi juga menyinggung Indonesia yang memiliki 1,4 juta hektare kebun untuk menanam kakao. Ia menyebut Indonesia masih harus impor karena kurang produksi, padahal industrinya sudah siap.

"Salah besar lagi," imbuh Jokowi.

Hilirisasi Rumput Laut

Dalam kesempatan sama, ia juga berharap Indonesia mampu melakukan hilirisasi rumput laut yang belum dikelola dengan baik.

Lebih lanjut, Jokowi menekankan pentingnya penerapan manajemen yang baik dalam pengembangan produk turunan rumput laut mulai dari pupuk organik, kosmetik, hingga bahan bakar pesawat.

"Kita tahu, Indonesia memiliki pesisir yang paling panjang nomor dua di dunia, 81 ribu kilometer. Ini sebuah potensi besar, tapi memang harus didesain, harus direncanakan, harus dibuat strategi yang benar, sehingga nanti hasilnya bisa ketemu," ujarnya.



(khr/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK