Yusuf menjelaskan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menarik minat generasi muda ke sektor pertanian, pemerintah perlu meningkatkan akses modal dengan menyediakan skema pembiayaan bunga rendah yang mudah diakses, seperti memperluas program kredit usaha rakyat (KUR).
Selain itu, investasi dalam infrastruktur pertanian, seperti irigasi, jalan akses ke pasar, dan fasilitas penyimpanan, juga perlu digenjot pemerintah untuk meningkatkan produktivitas.
Ia juga menyarankan pemerintah menyediakan program pelatihan dan pendidikan yang relevan, serta memberikan subsidi dan insentif untuk meringankan beban petani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengembangan sistem distribusi yang lebih efisien dan memanfaatkan teknologi informasi untuk pemasaran langsung kepada konsumen juga dapat membantu petani mendapatkan keuntungan yang lebih besar," ucap Yusuf.
Sementara menurut Bhima, pemerintah perlu mengatur ulang seluruh kebijakan impor pangan, terutama beras. Menurutnya, mafia beras harus ditindak tegas karena merusak harga gabah di level petani.
Selain itu, perencanaan pembangunan infrastruktur juga disebut perlu terkoneksi dengan rencana ketahanan pangan nasional. Bhima melihat jika ada infrastruktur yang memperburuk alih fungsi lahan pertanian maka harus dicegah.
"Berikutnya adalah dorongan inovasi dan teknologi sehingga produktivitas lahan per hektar bisa meningkat sekaligus mengoptimalkan reforma agraria," ujar dia.