Ekonomi RI Tak Sampai 5 Persen, Rupiah Loyo ke Rp15.748 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.748 per dolar AS pada Selasa (5/11) sore. Mata uang Garuda menguat 4 poin atau 0,03 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.766 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,14 persen, baht Thailand menguat 0,30 persen, yuan China melemah 0,10 persen, peso Filipina menguat 0,06 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,19 persen.

Dolar Singapura menguat 0,11 persen dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Senada, mata uang utama negara maju juga kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,10 persen, poundsterling Inggris menguat 0,13 persen, dan franc Swiss menguat 0,09 persen.

Dolar Australia menguat 0,46 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,12 persen.

Analis Pasar Lukman Leong mengatakan rupiah menguat tipis didukung oleh data PMI China yang lebih kuat dari perkiraan.

"Namun, tertekan oleh data PDB Indonesia Q-3 yang sedikit lebih lemah dari perkiraan. Dolar AS sendiri terpantau range-bound, investor cenderung wait and see menjelang pilpres AS," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]