Harga minyak melemah pada Rabu (6/11) usai Donald Trump terpilih lagi menjadi presiden Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 61 sen, atau 0,81 persen menjadi US$74,92 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 30 sen atau 0,42 persen menjadi US$71,69 per barel.
Analis menyebut keunggulan Trump atas Kamala Haris dalam Pilpres AS memang memberikan pukulan telak bagi harga minyak. Pasalnya, pasar memproyeksikan dolar menguat imbas hasil itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penguatan dipicu spekulasi pasar atas rencana kebijakan luar negeri Trump. Spekulasi itu mendorong pasar untuk melakukan aksi jual minyak secara besar-besaran.
Lihat Juga : |
Akibat aksi jual itu, minyak sempat terperosok sampai US$2 per barel pada Rabu kemarin.
"Ada reaksi berlebihan terhadap hasil pemilu, dan kemenangan Trump bisa menyebabkan industri AS terlupakan dan menyebabkan kelebihan pasokan," kata John Kilduff, partner di Again Capital di New York.
Tapi analis memperkirakan sentimen itu tidak akan berlangsung lama.
Pasalnya, perhatian akan kembali ditujukan pasar terhadap prospek pasokan dan permintaan minyak.
"Seluruh kegembiraan dan antusiasme penjualan awal telah berkurang, dan saya pikir ada lebih banyak keuntungan dibandingkan kerugian dalam jangka pendek," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.