Kanselir Jerman Pecat Menteri Keuangan, Kenapa?
Kanselir Jerman Olaf Scholz memecat Menteri Keuangan Christian Lindner pada Rabu (6/11).
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Scholz mengatakan pemecatan Lindner penting dilakukan untuk mencegah kerugian bagi negaranya.
"Lindner tidak menunjukkan kesediaan untuk melaksanakan proposal kami, dan oleh karena itu tidak ada dasar kepercayaan untuk kerja sama di masa depan dengan menteri keuangan yang akan mengakhiri masa jabatannya," kata Scholz, dikutip CNN.
Pemecatan itu terjadi setelah berhari-hari negosiasi politik antara anggota kunci pemerintahan koalisi yakni Scholz dari Partai Sosial Demokrat, Lindner dari Partai Demokrat Bebas, dan Robert Habeck dari Partai Hijau.
Menyusul pengumuman tersebut, Partai Demokrat Bebas yang dipimpin Lindner mengatakan mereka telah meninggalkan koalisi pemerintahan. Sedangkan Habeck mengatakan Partai Hijau akan tetap bertahan.
Sementara itu, Scholz mengatakan dia akan menyerukan mosi tidak percaya pada 15 Januari mendatang di parlemen. Langkah ini meningkatkan kemungkinan penyelenggaraan pemilihan umum lebih awal pada Maret dari yang ditetapkan pada September 2025.
Dia mengatakan akan tetap menjabat hingga 15 Januari dan berupaya untuk menyelesaikan undang-undang yang paling penting. Ia juga kan berbicara dengan pemimpin oposisi Friedrich Merz dari Uni Demokratik Kristen (CDU) untuk mengesahkan undang-undang yang berkaitan dengan ekonomi dan pertahanan.
"Perekonomian tidak bisa menunggu sampai pemilu selesai," kata Scholz.
Sementara itu, Lindner sebelum pemecatannya telah memicu perselisihan selama berhari-hari dengan menerbitkan makalah ekonomi setebal 18 halaman. Makalah berjudul "Perubahan Ekonomi Jerman" itu digambarkan di media Jerman sebagai surat cerai koalisi karena nada dan isinya tampak sangat bertentangan dengan posisi mitra pemerintahnya.
Dalam bagian makalah yang menganjurkan pemotongan pajak, Lindner mengatakan perubahan haluan ekonomi dengan revisi mendasar terhadap keputusan-keputusan politik penting diperlukan untuk mencegah kerusakan pada Jerman sebagai lokasi bisnis.
Lindner juga mengatakan telah merekomendasikan pemilihan umum dini sebagai solusi terhadap kebuntuan anggaran. Namun rencana itu menurutnya telah ditolak oleh Scholz.
Lindner juga menuduh Scholz memintanya untuk menghentikan "rem utang" yakni pasal konstitusional yang mencegah pemerintah meminjam secara berlebihan dan menimbun utang. Lindner mengaku tidak ingin melakukan hal itu.