Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.690 per dolar AS pada Senin (11/11) usai sempat menguat pagi tadi. Mata uang Garuda turun 18 poin atau minus 0,11 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.677 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Hampir seluruh mata uang Asia ambruk sore ini. Rupee India merosot 0,02 persen, yuan China jatuh 0,07 persen, baht Thailand minus 0,23 persen, dolar Singapura ambruk 0,40 persen, peso Filipina melemah 0,54 persen, ringgit Malaysia minus 0,55 persen, dan yen Jepang amblas 0,77 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penguatan hanya dirasakan beberapa mata uang. Ada dolar Hong Kong dan won Korea Selatan yang sama-sama naik 0,03 persen.
Bahkan, mata uang negara maju semuanya ditutup layu. Poundsterling Inggris jatuh 0,21 persen, euro Eropa turun 0,33 persen, franc Swiss minus 0,33 persen, dolar Kanada melemah 0,09 persen, dan dolar Australia merosot 0,01 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang Asia lain mengalami nasib yang mirip. Jatuhnya rupiah Cs terjadi imbas kebangkitan dolar AS dalam perdagangan hari ini.
"Rupiah juga tertekan oleh survei kepercayaan konsumen yang di bawah ekspektasi dan terendah sejak Desember 2022," katanya kepada CNNIndonesia.com.