ANALISIS

Kenapa Peternak RI Bisa Tergilas Susu Impor, Salah Siapa?

Lidya Julita Sembiring | CNN Indonesia
Selasa, 12 Nov 2024 07:50 WIB
Indonesia kebanjiran susu impor karena bebas bea masuk dan harga lebih murah. Program Makan Gratis bisa jadi momentum pemerintah benahi aturan.
Makan Gratis Jadi Momen Perbaiki Aturan Pro Peternak. (Foto: CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dilaksanakan pemerintah mulai tahun depan dinilai menjadi momen yang tepat untuk memperbaiki aturan yang selama ini tidak dijalankan. Sebab, kebutuhan susu untuk menjalankan program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut sangat besar.

"Adanya program MBG ini harusnya jadi captive market para peternak susu lokal. Karena ini kan sudah pasti pasarnya ada, MBG. Pasti dibeli pemerintah. Jikapun pemerintah ingin melibatkan perusahaan susu, syarat jadi vendor MBG adalah perusahaan yang bermitra dengan peternak lokal. Karena sebagai bentuk reward pemerintah terhadap perusahaan yang sudah menjalankan Permentan," jelasnya.

Selain memberikan reward, ia pun mendorong agar pemerintah memberikan punishment bagi perusahaan pengolahan susu yang menolak untuk bermitra dengan peternak lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah tersebut dinilai bukan hanya sekedar meningkatkan produksi peternak lokal, tapi nantinya juga kesejahteraan mereka. Sekaligus akan menggerakan perekonomian di daerah tersebut karena nantinya lapangan kerja akan terbuka.

"Jika perusahaan besar semuanya menjalin kemitraan dengan peternak, ini akan terjadi transfer of knowledge sehingga peternak bisa upgrade. Ini membutuhkan pendampingan dan insentif untuk perusahaan yang bermitra dengan peternak lokal," jelasnya.

Terkait dengan kualitas, ia menyebutkan susu dalam negeri layak untuk dikonsumsi. Meskipun bibit sapi dan pakan sapi impor lebih bernutri tinggi, tetapi karena yang diimpor berbentuk bubuk, maka jauh lebih terjamin kualitas susu segar lokal.

"Sapi lokal memang masih skala rakyat, itu kan 80 persen skala kecil, jadi seringkali bibitnya tidak terjamin, pakan hanya beberapa jenis. Tapi yang kita impor kan mayoritas susu skim yang mana kualitas gizinya tidak sama seperti susu segar," terangnya.

Sementara, Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan tindakan cepat yang diambil pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian terkait masalah ini sangat bagus.

Apalagi, Mentan Amran memutuskan untuk menahan 5 impor perusahaan hingga menetapkan kewajiban serap susu hasil produksi peternak lokal.

Namun, ia mengakui impor pasti akan tetap dilakukan karena produksi dalam negeri sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia.

Dalih Pengusaha Pilih Impor

Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) Sonny Effendhi mengatakan susu peternak dalam negeri mengandung bahan-bahan tertentu yang tidak aman ketika dikonsumsi masyarakat.

"Sehingga nggak sesuai dengan standar food safety, keamanan pangan, sehingga nggak bisa diterima," katanya usai bertemu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di kantor Kementan, Senin (11/11).

Ia mengatakan susu dalam negeri cenderung mengandung air, sugar syrup, dan bahan lainnya. Karenanya, ke depan akan ada upaya bersama antara industri dan peternak untuk meningkatkan kualitas susu dalam negeri.

"Jadi jangan ditambahin air, minyak goreng, sugar syrup, karbonat, hidrogen peroksida. Kami menangkap itu, kalau itu diloloskan yang menjadi korban kan masyarakat. Kami wajib menjaga karena standarnya BPOM nggak boleh ada ingredient ini dalam susu," jelasnya.

(pta/pta)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER