Upaya BRI Pulihkan Ekosistem Lingkungan dan Dorong Ekonomi Masyarakat

BRI | CNN Indonesia
Senin, 13 Jan 2025 12:15 WIB
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto. (Foto: Arsip BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam rangka memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon yang jatuh setiap 10 Januari, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam menerapkan prinsip-prinsip Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola yang Baik) atau ESG.

Komitmen ini diwujudkan melalui program unggulan BRI Menanam - Grow & Green, yang telah memberikan dampak nyata sejak diluncurkan pada 2022. Antara lain membantu mengatasi perubahan iklim.

Kemudian menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan melalui berbagai aktivitas yang mendukung upaya pemulihan ekosistem baik di laut maupun di darat.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa BRI Menanam - Grow and Green diimplementasikan dalam berbagai aktivitas antara lain penanaman pohon di lahan produktif yang disalurkan ke program pemberdayaan Desa BRILiaN.

Program ini juga diimplementasikan dalam 'Grow & Green Mangrove' yang merupakan program penanaman Mangrove dan atau Cemara Laut sebagai upaya restorasi di daerah pesisir Indonesia.

Selain itu, program ini diimplementasikan dalam 'Grow & Green Reforestation' yang merupakan penanaman pohon di lahan-lahan kritis, yang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar sekaligus pemberdayaan kelompok masyarakat di sekitar.

Hasilnya, program BRI Menanam - Grow & Green telah menanam sebanyak 1.046.927 tanaman produktif dan bakau dengan potensi penyerapan karbon sebanyak 17.960,93 ton CO2e per tahun.

Secara terperinci, sebanyak 689.839 bibit tanaman produktif telah disalurkan di 2.657 DesaBRILiaN serta 306.7888 tanaman disalurkan ke nasabah. Jenis tanaman produktif yang ditanam seperti alpukat, mangga, durian, dan lain-lain.

Foto: Arsip BRI

Sementara itu, Program Grow & Green Mangrove serta Grow & Green Reforestation telah dilakukan penanaman 50.300 tanaman produktif dan tanaman bakau, serta 2.430 terumbu karang yang tersebar di 14 lokasi di berbagai daerah di Indonesia.

"Ini adalah bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis Environment, Social and Governance (ESG)," kata Catur.

"Program ini menjadi wadah untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan yang memiliki tujuan untuk melestarikan lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian," ujar Catur melanjutkan.

Catur menambahkan, BRI Menanam - Grow & Green mengedepankan tiga nilai inti yaitu nilai sosial, ekonomi dan lingkungan. Dalam nilai sosial, program ini memberikan pemberdayaan kepada kelompok tani.

Sebagai hasil, program BRI Menanam - Grow & Green telah memberdayakan kelompok tani atau nelayan yang berperan melakukan penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan pendataan serta monitoring tanaman atau fragmen terumbu karang.

Program BRI Menanam - Grow & Green juga menekankan nilai ekonomi yaitu meningkatkan pendapatan kelompok dari kegiatan penanaman, perawatan dan pendataan tanaman.

Program BRI Menanam - Grow & Green berhasil membuka lapangan kerja kepada 1.080 Kepala Keluarga (KK) dan hasil panen tanaman produktif menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat yang terlibat.

Selain itu, program ini menekankan nilai lingkungan yang merupakan aksi untuk mengatasi perubahan iklim. Saat ini Indonesia menghadapi adanya lahan kritis yang disebabkan degradasi lahan berupa pengurangan status lahan secara fisik, kimia dan atau biologi karena aktivitas illegal logging, kebakaran hutan atau alih fungsi hutan.

Kegiatan penanaman pohon produktif merupakan upaya nyata dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis seperti banjir, longsor, dan kekeringan, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.

"Penanaman pohon produktif juga diharapkan mampu membantu perekonomian masyarakat. Kami juga memastikan bahwa pohon-pohon produktif yang ditanam tersebut mendapat perawatan dan pendampingan sehingga pada akhirnya bisa dipanen dan membantu perekonomian anggota kelompok," tegasnya.

(inh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK