Presiden Prabowo Subianto tak menyinggung rencana kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Pidato Presiden RI dalam rangka Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di Gedung DPR pada Jumat (15/8) kemarin.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan ruang fiskal tahun depan memang sudah terkuras untuk mendanai program prioritas nasional pemerintah.
"Untuk gaji, kita juga akan melihat fiscal space 2026 yang tadi mayoritas diisi program-program prioritas nasional," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN 2026 dan Nota Keuangan di Jakarta, Jumat (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apa program prioritas pemerintah tersebut?
Presiden Prabowo dalam pidato pengantar RAPBN 2026 menyampaikan ada delapan program prioritas yang akan dijalankannya tahun depan.
Program tersebut menyerap anggaran hingga ratusan triliun. Program-program tersebut mencakup ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, hingga perumahan rakyat.
Berikut daftar program prioritas Prabowo tersebut;
Pemerintah menyiapkan anggaran besar untuk memperkuat swasembada pangan. Dari jumlah tersebut, subsidi pupuk mencapai Rp53,3 triliun dan dukungan kepada Bulog sebesar Rp22,7 triliun.
Kebijakan ini diarahkan untuk menjaga ketersediaan pangan nasional, menekan harga, dan memperkuat daya beli masyarakat.
Selain itu, alokasi ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. Program ketahanan pangan mencakup peningkatan produksi komoditas utama, stabilisasi stok, serta penguatan cadangan pangan nasional yang strategis.
Subsidi energi masih menyerap porsi terbesar anggaran. Pemerintah mengalokasikan dana untuk subsidi BBM, listrik, serta LPG 3 kilogram.
Dengan langkah ini, beban masyarakat di tengah fluktuasi harga energi global diharapkan tetap terjaga.
Tak hanya itu, anggaran energi juga diarahkan untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT), insentif biodiesel, serta program listrik desa. Pembangunan infrastruktur energi menjadi bagian dari upaya meningkatkan akses dan memperluas pemanfaatan energi bersih di seluruh wilayah.
Program MBG menjadi salah satu prioritas besar dalam APBN 2026. Pemerintah menargetkan program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat, mulai dari siswa sekolah, ibu hamil, hingga balita.
Selain memberikan asupan gizi, MBG juga diharapkan memberi dampak ekonomi.
Program ini melibatkan UMKM, petani, nelayan, dan peternak sebagai penyedia bahan pangan, sehingga membuka lapangan kerja dan memperkuat rantai pasok lokal.
Sektor pendidikan memperoleh alokasi terbesar dalam APBN 2026. Anggaran ini mencakup Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 21,1 juta siswa, KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa, serta beasiswa LPDP untuk 4.000 penerima.
Selain program bantuan, Rp178,7 triliun dari anggaran pendidikan dipersiapkan untuk gaji dan tunjangan guru.
Pemerintah juga mendorong peningkatan mutu pendidikan melalui investasi pada sarana, kurikulum, serta program peningkatan kompetensi tenaga pendidik.
Anggaran kesehatan diarahkan pada layanan dasar dan perluasan akses. Salah satunya berupa bantuan iuran asuransi kesehatan sebesar Rp69 triliun yang ditujukan bagi 96,8 juta peserta penerima bantuan iuran.
Selain itu, belanja kesehatan digunakan untuk revitalisasi rumah sakit, percepatan penurunan stunting, pengendalian penyakit menular, serta program pemeriksaan kesehatan gratis.
Pemerintah menyatakan langkah ini sebagai investasi jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia.
Lihat Juga : |
Pemerintah merencanakan pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai wadah ekonomi produktif di tingkat lokal. Dukungan pembiayaan murah juga disiapkan melalui perbankan BUMN (Himbara) guna memperkuat permodalan usaha kecil.
Selain itu, tersedia subsidi bunga Rp36,5 triliun dan dana desa Rp60,6 triliun. Belanja ini diarahkan untuk memperkuat peran desa sebagai pusat ekonomi rakyat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Sektor pertahanan mendapat alokasi Rp185 triliun, yang diprioritaskan untuk modernisasi alutsista serta penguatan komponen cadangan. Anggaran ini juga diarahkan untuk memperkuat konsep pertahanan semesta.
Sementara itu, sektor keamanan dialokasikan Rp179,4 triliun dan hukum Rp60,4 triliun.
Fokusnya pada peningkatan keamanan dalam negeri serta penindakan hukum terhadap tindak pidana, termasuk korupsi, narkotika, dan pencucian uang.
Pemerintah menargetkan pembangunan tiga juta rumah, dengan pembiayaan untuk 770 ribu unit rumah pada 2026.
Anggaran ini mencakup fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebesar Rp33,5 triliun, dukungan melalui SMF Rp6,6 triliun, dan subsidi bunga Rp5,6 triliun.
Selain itu, terdapat insentif PPN sebesar Rp3,4 triliun bagi rumah komersial. Program ini diharapkan dapat memperluas akses kepemilikan rumah sekaligus mendukung pertumbuhan sektor properti dan konstruksi.
(del/agt)