Nilai tukar rupiah berada di level Rp16.220 per dolar AS pada Kamis (30/1). Mata uang Garuda melemah 40 poin atau 0,30 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,23 persen, baht Thailand menguat 0,10 persen, yuan China melemah 0,05 persen, peso Filipina melemah 0,02 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,08 persen.
Dolar Singapura menguat 0,02 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan pagi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, mata uang utama negara maju juga kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,05 persen, poundsterling Inggris menguat 0,02 persen, dan franc Swiss menguat 0,16 persen.
Dolar Australia menguat 0,14 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,10 persen.
Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS yang melonjak setelah Bank Sentral AS, The Fed memberikan pernyataan yang hawkish atau menaikkan suku bunga karena inflasi yang masih tinggi.
"The Fed juga mengatakan mereka tidak akan buru-buru menurunkan suku bunga," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp16.200 per dolar AS - Rp16.300 per dolar AS.