Rosan Akui Investasi Apple di Indonesia Tak Sampai US$1 Miliar

CNN Indonesia
Jumat, 31 Jan 2025 16:53 WIB
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengakui total investasi Apple di Indonesia tak sampai US$1 miliar atau Rp16,3 triliun.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengakui total investasi Apple di Indonesia tak sampai US$1 miliar atau Rp16,3 triliun. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengakui total investasi Apple di Indonesia tidak sampai US$1 miliar atau Rp16,3 triliun (asumsi kurs Rp16.300 per dolar AS).

Menurut Rosan, hal tersebut lantaran investasi dilakukan oleh vendor, tidak langsung oleh Apple. Kondisi ini juga berlaku di negara lain, seperti Malaysia, Thailand dan juga Vietnam.

"Memang investasi Apple itu adalah mereka 1 billion (1 miliar dolar AS) in terms of revenue-nya mereka, yang mereka sebagai off-taker-nya. Memang itu yang berlaku juga di negara-negara lain, yang mereka berlakukan, karena investasi ini dilakukan oleh vendor-vendor," ujar Rosan di kantornya, Jumat (31/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Rosan menekankan ada banyak keuntungan yang akan didapatkan Indonesia dengan masuk investasi Apple ke Tanah Air. Misalnya, pembukaan lapangan kerja hingga peningkatan kinerja ekspor.

"Jadi ini juga akan menimbulkan hal positif, daripada penjelasan pekerjaannya, itu akan mencapai 2.000 orang. Kemudian yang kedua, ini akan menimbulkan hal positif dari segi, karena ini dipakai 65 persen untuk ekspor, jadi ini juga untuk ekspor kita juga akan meningkat," jelasnya.

Ke depannya, Rosan yakin investasi Apple di Tanag Air yang akan dimulai di Batam untuk tahap awal akan bertambah hingga US$10 miliar. Namun, memang diakui harus secara bertahap.

"Ini akan meningkat dari US$1 billion ke US$2 billion, sampai US$10 billion nanti dalam waktu yang tidak lama. Jadi memang buat kami, ini kita melihatkan secara keseluruhan, secara komprehensif, jadi tidak dari satu sisi, oh investasinya berapa, tapi dari segi penjelasan pekerjaannya, dan yang lain-lainnya," terang Rosan.

Selain itu, Rosan yakin dengan masuknya Apple ke Indonesia dan membangun perusahaan pembuatan aksesoris atau AirTag, ini akan diikuti oleh perusahaan Negeri Paman Sam lainnya. Hal ini akan memberikan keuntungan dan penciptaan lapangan kerja lebih besar bagi Tanah Air.

"Dan saya meyakini, ini akan diikuti oleh perusahaan Amerika lainnya, saya meyakini, kenapa? Saya sudah berbicara dengan beberapa, dan saya yakin di first quarter, akan ada investasi yang cukup besar dari perusahaan Amerika lainnya. Jadi ini satu hal yang menurut saya yang positif," pungkasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan meski bernilai investasi Rp16 triliun, nilai riil investasi Apple itu katanya hanya akan mencapai US$200 juta atau Rp3,2 triliun.

"Berdasarkan assessment teknokratis kami, nilai riil investasi pabrik AirTag Apple di Batam hanya US$200 juta. Nilai ini tentu jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai investasi US$1 miliar dalam proposal yang disampaikan Apple kepada kami," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (22/1).

Ia mengatakan nilai riil itu lebih kecil karena berdasarkan perhitungan teknokratis Kemenperin, nilai investasi Apple itu memasukkan komponen proyeksi nilai ekspor dan biaya pembelian bahan baku.

Padahal, proyeksi nilai ekspor dan biaya pembelian bahan baku tidak dapat dimasukkan sebagai capex (capital expenditure) investasi. Nilai investasi diukur hanya dari capex, yang terdiri dari pembelian lahan, bangunan, dan mesin/teknologi.

Ia mengatakan dengan masuknya proyeksi nilai ekspor dan pembelian bahan baku dalam investasi oleh pihak Apple, seakan-akan nilai investasi mereka tembus US$1 miliar.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER