Harga minyak turun lebih dari 2 persen pada Rabu (5/2) imbas tertekan lonjakan pasokan di AS.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun US$1,59 atau 2,09 persen menjadi US$74,61 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun US$1,67 atau 2,3 persen menjadi US$71,03 per barel.
Persediaan minyak mentah AS meningkat tajam minggu lalu. Informasi disampaikan oleh Badan Informasi Energi (EIA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan itu mengatakan peningkatan itu dipicu lemahnya permintaan minyak. Analis menyebut lonjakan pasokan itu menekan harga minyak.
Apalagi di saat yang sama, minyak juga mendapatkan tekanan dari kekhawatiran pasar atas berkecamuknya perang dagang.
Pasar khawatir kecamuk perang dagang akan menekan permintaan minyak sehingga membuat harganya tertekan.
"Perusahaan penyulingan tidak membutuhkan minyak mentah saat ini. Mereka berlomba-lomba melakukan pemeliharaan, mengingat sepinya permintaan bensin" kata John Kilduff, partner di Again Capital di New York.
Selain itu, tekanan minyak juga datang dari gangguan ekspor Iran.
Perlu dicatat, ekspor minyak Teheran menghasilkan US$53 miliar pada 2023 dan US$54 miliar pada tahun sebelumnya.
"Pasar minyak kini terjebak antara meningkatnya kekhawatiran bahwa meningkatnya perang dagang akan merusak pertumbuhan permintaan minyak global di satu sisi dan kemungkinan gangguan mendadak terhadap ekspor minyak Iran," kata Bjarne Schieldrop kepala analis komoditas di SEB.