Sempat Viral, Gerai Minuman Manis Teguk Cuma Tersisa 78

CNN Indonesia
Senin, 10 Feb 2025 15:15 WIB
Perusahaan pemilik produk minuman manis Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), hanya memiliki 78 gerai saat ini. Ilustrasi. (Arsip Logo Teguk).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan pemilik produk minuman manis Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), hanya memiliki 78 gerai saat ini. Padahal, minuman tersebut sempat viral dan digemari masyarakat beberapa tahun terakhir.

Dalam dokumen keterbukaan informasi, TGUK diminta menjelaskan penurunan jumlah gerai. TGUK pun menjelaskan saat ini hanya memiliki 78 gerai, termasuk satu gerai di Amerika Serikat dan satu gerai di Australia.

TGUK juga melampirkan daftar 44 gerai yang tutup pada 10 Juli 2023-22 Desember 2024. Mereka pun membeberkan alasan penutupan tersebut.

"Latar belakang penurunan jumlah outlet 1. Kondisi market, di mana dinamika pasar menekan kelompok menengah ke bawah yang merupakan target market TGUK," tulis TGUK dalam dokumen yang dipublikasikan Kamis (6/2).

Alasan lain penutupan gerai adalah daya beli masyarakat yang menurun pada tiga kuartal pertama 2024. Selain itu, TGUK juga menyebut penjualan gerai tidak dapat menutupi biaya operasional perusahaan.

Dalam dokumen itu disebutkan TGUK memiliki 145 gerai saat penawaran perdana saham, 10 Juli 2023. Lalu gerai mereka pernah menyentuh angka 35 gerai pada saat ekspos publik.

Penutupan gerai-gerai itu juga berimbas kepada keuangan perusahaan. TGUK mengalami kerugian miliaran rupiah dari kejadian itu.

"Beban lain-lain sebesar Rp4,6 miliar yang dibukukan oleh perseroan adalah kerugian perseroan akibat penutupan toko," terang TGUK.

Penutupan gerai juga berakibat kepada pengurangan tenaga kerja. TGUK mengakui beban pembayaran tenaga outsourcing turun Rp1,2 miliar atau sekitar 11 persen akibat penutupan gerai.

Dalam dokumen itu, TGUK juga ditanya soal langkah untuk membukukan keuntungan. Pasalnya, mereka membukukan saldo rugi hingga 30 September 2024.

"Memaksimalkan potensial store dan island (booth) yang ada yang dibuka di beberapa public area, horeka, educational channel, dan dimaksimalkan juga TGUK yang ada di luar negeri Australia dan Amerika menjadi franchise dan hawker atau ice cream berjalan selain itu fokus untuk B2B dan B2C," jelas manajemen perusahaan.



(sfr/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK