Presiden AS Donald Trump memerintahkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent untuk menghentikan produksi uang koin satu sen alias penny.
"Sudah terlalu lama Amerika Serikat mencetak penny yang harganya lebih dari 2 sen. Ini sangat boros! Saya telah menginstruksikan Menteri Keuangan AS saya untuk berhenti memproduksi penny baru," tulis Trump dalam unggahan di akun media sosial Truth Social miliknya seperti dilansir Reuters, Minggu (10/2).
"Mari kita singkirkan pemborosan dari anggaran negara kita yang hebat, meskipun hanya satu penny," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penny pertama kali dikeluarkan oleh pemerintah AS pada 1793. Sejak 1909, sisi depan koin yang terbuat dari seng dan tembaga bergambar Presiden AS Abraham Lincoln.
Perdebatan apakah penny harus dihilangkan dari jajaran mata uang Amerika sudah berlangsung selama beberapa tahun.
"Mari Kita Singkirkan Koin Sen dan Koin Nikel Juga Saat Kita Melakukannya," demikian pendapat ekonom Henry Aaron yang menulis untuk publikasi Brookings Institution pada 2013 lalu.
"Hidup akan lebih sederhana tanpa sampah moneter ini," tulisnya.
Sementara itu, pendukung koin sen berpendapat koin receh tersebut membantu menjaga harga konsumen tetap rendah dan menjadi sumber pendapatan bagi badan amal.
Namun, bagi banyak orang Amerika, koin sen telah menjadi gangguan yang akhirnya dibuang di laci, asbak, dan celengan.
Apabila koin sen harus dibuang, maka pemerintah AS harus membuat digit terakhir harga semua barang menjadi nol.