Respons Airlangga soal Kritik Kabinet 'Gemuk' Prabowo

CNN Indonesia
Kamis, 20 Feb 2025 07:18 WIB
Airlangga menyamakan luas wilayah Indonesia seperti Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara, itupun jumlah meteri di Indonesia jauh lebih sedikit dari UE.
Airlangga menyamakan luas wilayah Indonesia seperti Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara, itupun jumlah meteri di Indonesia jauh lebih sedikit dari UE. (Foto: ANTARA FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons kritik publik terhadap Kabinet Merah Putih yang dianggap 'gemuk'.

Menurutnya, kabinet dengan 48 kementerian/lembaga ini merupakan kabinet yang fokus sehingga program prioritas unggulan pemerintah bisa terealisasi.

"Tadi ada sedikit komentar mengenai kabinet. Nah itu saya respons. Kabinet ini kami menyebutnya kabinet yang fokus. Jadi lebih width (lebar) sehingga harapannya program-program unggulan ini dengan tujuan koordinasi bisa lebih fokus," kata Airlangga dalam acara Kumparan The Economic Insight 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (19/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menyebut kementerian yang banyak diperlukan karena wilayah Indonesia luas. Ia menyamakan luas wilayah Indonesia seperti Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara.

Dibandingkan Uni Eropa, sambungnya, jumlah menteri di Indonesia masih jauh lebih sedikit.

"Eropa itu ada 27 Menteri Keuangan, ada 27 Menteri Luar Negeri, ada 27 Menteri Ekonomi, ada 27 yang ngurus perdagangan dan yang lain. Jadi kalau di Indonesia masing-masing satu sih, sudah baik dan luar biasa," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi kritik yang ditujukan kepada pemerintah lewat tagar Indonesia Gelap.

Menurutnya, saat ini Indonesia telah berjalan dengan cukup baik meski memang ada kekurangan di berbagai sisi. Kekurangan tersebut tidak hanya dimiliki Indonesia, tetapi juga negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS).

"Ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja enggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana aja bermasalah," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(fby/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER