Penasihat Prabowo Minta Pemerintah Lepas dari Candu Jajan Masyarakat

CNN Indonesia
Kamis, 20 Feb 2025 18:01 WIB
Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Bambang Brodjonegoro meminta pemerintah lepas dari candu jajan masyarakat dalam menggenjot ekonomi.
Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Bambang Brodjonegoro meminta pemerintah lepas dari candu jajan masyarakat dalam menggenjot ekonomi. (ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro meminta pemerintah lepas dari candu sumbangsih konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Bambang menyebut negara boleh terus bersandar dari jajan masyarakat agar ekonomi tumbuh.

Sudah saatnya kata Bambang, pemerintah serius mencari sumber pemasukan dan penggerak ekonomi, termasuk mengerek standar investasi secara ekstrem. Ia membandingkan pertumbuhan investasi Indonesia pada 2024 cuma 5 persen, tertinggal jauh dari Korea Selatan yang naik dua digit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pekerjaan rumah pemerintah adalah memastikan orang mudah berbisnis di Indonesia, itu sangat penting. Bukan hanya menyediakan karpet merah untuk foreign direct investment (FDI) besar," jelas Bambang.

"Pemerintah perlu memberikan karpet merah bagi semuanya. Semua orang yang punya modal, yang punya ide untuk menciptakan bisnis di Indonesia, dan yang lebih penting (menciptakan) lapangan pekerjaan," imbuhnya.

Selain itu, Bambang meminta semua kalangan termasuk pemerintah untuk menyudahi perdebatan terkait angka-angka pertumbuhan ekonomi. Ia menekankan poin penting dari pertumbuhan terletak pada berapa banyak lapangan kerja yang tercipta dari ekonomi tersebut.

Ia mengatakan orang awam tak bakal mengerti apa perbedaan dari ekonomi Indonesia yang tumbuh 5 persen atau sanggup mencapai 6 persen.

"Mereka (orang awam) tidak mengerti, tapi kalau Anda katakan bahwa (pertumbuhan) 5 persen bakal menciptakan 100 ribu lapangan pekerjaan, 6 persen lebih tinggi, maka mereka tahu pentingnya angka 6 persen," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]



(skt/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER