ANALISIS

Kenapa Investasi Bodong Bisa Menjamur dan Diminati Warga Indonesia?

CNN Indonesia
Rabu, 26 Feb 2025 07:03 WIB
Pengamat menilai pemerintah perlu mengambil langkah komprehensif untuk menangani masalah investasi bodong yang merugikan masyarakat.
Pengamat menilai pemerintah perlu mengambil langkah komprehensif untuk menangani masalah investasi bodong yang merugikan masyarakat. Ilustrasi. (REUTERS/WILLY KURNIAWAN).

Huda juga mengkritik vonis hukuman yang tak berefek jera. Ia melihat sekarang ini masih banyak pelaku penipuan investasi bebas melenggang.

Iklan-iklan investasi bodong juga terus beranak pinak, bahkan di beberapa video milik content creator. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah segera memotong arus informasi yang salah dan membahayakan dari ranting hingga akarnya.

"Mereka (penipu) tahu betul masyarakat Indonesia ini minim literasi digital. Masyarakat kita ini kan tidak bisa memilih dan memilah informasi serta sumber yang baik dari media sosial. Yang penting ada kata-kata cepat kaya di usia muda. Ada video beli mobil mahal saja sudah langsung trending," tutupnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu Ambil Langkah Komprehensif

Sementara itu, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet membedah dua akar masalah investasi bodong.

Pertama, rendahnya literasi keuangan yang membuat masyarakat mudah terjebak iming-iming keuntungan cepat.

Kedua, ada celah dalam sistem keamanan digital dan pengawasan yang belum optimal. Yusuf melihat ini menjadi ruang bagi pelaku untuk terus beraksi di tengah penegakan hukum yang juga tak konsisten.

Ia menyebut pemerintah perlu mengambil langkah komprehensif. Gerakan bisa dimulai dari peningkatan edukasi keuangan bagi masyarakat melalui program penyuluhan dan kampanye informasi yang intensif.

"Selain itu, perbaikan sistem keamanan digital serta penataan ulang regulasi terkait investasi harus segera dilakukan. Ini agar dapat mendeteksi dan mengantisipasi modus operandi para pelaku," saran Yusuf.

"Kolaborasi antara lembaga pemerintah, perbankan, dan otoritas pengawas keuangan juga menjadi kunci dalam mencegah penyebaran investasi bodong. Sementara itu, penerapan hukuman yang tegas dan konsisten merupakan salah satu upaya penting untuk memberikan efek jera," tambahnya.

Saran hukuman yang pantas adalah penjara dengan masa tahanan signifikan, denda besar, hingga penyitaan aset buah kegiatan ilegal. Sinergi antara edukasi, penguatan regulasi, dan penegakan hukum yang serius diharapkan bisa mengurangi jumlah korban serta mencegah merebaknya pelaku investasi bodong.

Pengamat Ekonomi Digital Heru Sutadi bahkan mengkritik bagaimana investasi legal pun merugikan masyarakat. Ia menekankan ini menjadi bukti bahwa otoritas pengawasnya kurang bekerja maksimal dan sering kecolongan.

"Bukan hanya (investasi) bodong, yang legal saja kan banyak nakal, seperti Investree atau eFishery," jelasnya.

"Dalam kasus Investree, masak hanya cabut izin? Padahal, yang dirugikan banyak. Pengurus dan korporasinya harus dimiskinkan!" tuntut Heru.

Ia menegaskan hukuman atas penipuan dalam kasus investasi mesti maksimal. Pengurus perusahaan, bahkan influencer yang terlibat penipuan harus dimiskinkan dan uangnya dikembalikan ke masyarakat.

Heru kemudian menyoroti bagaimana masyarakat kerap terkecoh dengan sejumlah produk investasi. Masyarakat juga sering dikadali para influencer dengan iming-iming kaya cepat.

"Sektor digital juga membuat kita terkecoh. Seolah investasi, tapi judi atau investasi risiko tinggi, seperti binary option, aset kripto, dan lainnya," beber Heru.

"Pemerintah harus terus bekerja mengawasi dan mencegah sejak dini. Jangan bergerak saat sudah banyak jatuh korban," tandasnya.



(skt/sfr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER