Zulhas Ungkap Soal Bansos dan KUR Rp300 T untuk Pertanian
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyarankan bantuan sosial (bansos) cukup sesekali agar tidak menjadi kebiasaan.
Ia mulanya menyoroti bagaimana produktivitas Indonesia kalah dari Thailand dan Vietnam, apalagi China. Zulhas menegaskan Indonesia tidak akan maju jika rakyatnya ogah kerja keras.
"Apalagi kita hanya mengandalkan, ya sudah, kamu kalau susah, saya kasih beras (dan) bansos 10 kg. Nanti susah lagi, dikasih lagi bantuan Rp500 ribu-Rp600 ribu. Itu sih sekali-sekali, sementara, oke!" tegas Zulhas dalam CNBC Economic Outlook 2025 di The Westin, Jakarta Selatan, Rabu (26/2).
Pria yang juga ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan filosofi yang harus dianut rakyat Indonesia adalah kerja keras. Zulhas meminta masyarakat harus kerja keras jika ingin hidup enak.
Zulhas juga membahas soal kredit usaha rakyat (KUR) untuk petani di 2025 yang jumlahnya sangat besar, yakni mencapai Rp300 triliun.
"Itu akan difokuskan untuk pertanian, KUR. Alat-alat pertanian, petani modern, dan lain-lain. Itu ada Rp300 triliun dari perbankan, masuk kategori KUR, yang bunganya 3 persen sampai 6 persen," imbuhnya.
Menurutnya, pinjaman KUR juga bisa dipakai petani untuk keperluan mekanisasi. Zulhas mengatakan pemerintah memang menargetkan penyelesaian masalah food loss.
Istilah food loss merujuk pada bahan pangan yang hilang atau terbuang di berbagai tahap antara lain produksi, pengolahan, penyimpanan hingga distribusi, sebelum mencapai tahap konsumsi.
Ia menegaskan mekanisasi bisa mengurangi food loss yang terjadi di Indonesia. Zulhas mencontohkan bagaimana peran inovasi teknologi modern akan menjaga kualitas, mulai dari panen sampai pengeringan bahan pangan.
Catatan Redaksi: Redaksi mengubah judul berita ini terkait dengan pembaruan informasi pada Rabu (26/2).
(skt/pta)