LBH Jakarta Terima 526 Pengaduan Warga Korban Pertamax Diduga Oplosan

CNN Indonesia
Minggu, 02 Mar 2025 12:32 WIB
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta sudah menerima 526 pengaduan dari warga korban Pertamax diduga oplosan sejak resmi membuka posko pada Jumat (28/2).
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan ditahan Kejaksaan Agung. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Kejaksaan Agung sejauh ini telah memproses hukum sembilan orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero), Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Tahun 2018-2023.

Negara disebut setidaknya mengalami kerugian sebesar Rp193,7 triliun.

Para tersangka tersebut ialah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan; Direktur Optimalisasi dan Produk Pertamina Kilang Internasional Sani Dinar Saifuddin; Direktur Utama PT Pertamina Internasional Shipping Yoki Firnandi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vice President Feedstock Management pada PT Kilang Pertamina International Agus Purwono; Beneficialy Owner PT Navigator Khatulistiwa Muhammad Kerry Andrianto Riza; Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati.

Selanjutnya Komisaris PT Jengga Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Joedo; Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya; dan Vice President Trading Produk Pertamina Patra Niaga Edward Corne.

Penjelasan Pertamina

PT Pertamina (Persero) membantah Pertamax merupakan BBM hasil oplosan.

Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan Pertamax tetap sesuai standar yaitu RON 92, dan memenuhi semua parameter kualitas bahan bakar yang telah ditetapkan Ditjen Migas.

Fadjar menyebut Kementerian ESDM juga terus mengawasi mutu BBM dengan cara melakukan uji sampel BBM dari berbagai SPBU secara periodik.

Ia menerangkan ada perbedaan signifikan antara oplosan dengan blending BBM. Oplosan adalah istilah pencampuran yang tidak sesuai dengan aturan, sedangkan blending merupakan praktik umum (common practice) dalam proses produksi bahan bakar.

"Blending dimaksud adalah proses pencampuran bahan bakar atau dengan unsur kimia lain untuk mencapai kadar oktan atau RON tertentu dan parameter kualitas lainnya," imbuhnya.

Fadjar mencontohkan Pertalite yang merupakan campuran komponen bahan bakar RON 92 atau yang lebih tinggi dengan bahan bakar RON yang lebih rendah sehingga dicapai bahan bakar RON 90.

Dengan demikian, Fadjar mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir terkait mutu BBM Pertamina. "Kualitas Pertamax sudah sesuai dengan spesifikasinya, yaitu dengan standar oktan 92," ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Rabu.

(ryh/wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER