Selain itu, emas juga bisa menjadi alternatif.
"Emas saat ini bisa dikatakan salah satu instrumen investasi yang paling tidak dapat menjaga nilai harta kita dari gerusan inflasi. Sebagai instrumen investasi untuk mengumpulkan dana haji, instrumen ini cukup menarik selain sesuai dengan kaidah syariah, instrumen ini juga sangat likuid," kata Budi.
Namun, ia mengingatkan agar calon jemaah berhati-hati dalam memilih tempat pembelian emas dan memperhatikan biaya jual beli serta penyimpanannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan waktu tunggu yang bervariasi di setiap daerah, bahkan bisa mencapai 40 tahun, disarankan untuk mendaftar haji secepat mungkin.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Tips Dulang Cuan Investasi Emas Bagi Pemula |
Andi mencontohkan jika ada orang tua yang memiliki kelebihan dana, mendaftarkan anaknya sejak kecil bisa menjadi langkah strategis.
"Karena diharapkan ketika nanti anaknya sudah dewasa, mereka tidak perlu menunggu terlalu lama lagi untuk dapat berangkat haji," ujarnya.
Budi menambahkan persiapan dana haji sebaiknya dimulai antara usia 25 hingga 35 tahun, agar bisa berangkat sebelum mencapai usia 45 tahun.
Menabung dalam jangka panjang memiliki risiko tersendiri, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Strategi Investasi Kripto di Tengah Gejolak dan Pengaruh Trump |
Karena itu, menurut Budi, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan agar dana haji tetap aman dan berkembang:
Pilih produk investasi jangka panjang yang memiliki potensi pertumbuhan nilai dalam rentang minimal 10 tahun.
Pisahkan dana haji dari dana lain, agar tidak tercampur dengan kebutuhan lain seperti pendidikan anak atau dana darurat.
Diversifikasi investasi dengan menempatkan dana di 2-3 instrumen berbeda, misalnya tabungan haji, emas, dan reksadana syariah.
Jika investasi tidak berkembang atau berisiko tinggi, segera alihkan ke instrumen lain yang lebih stabil.
Perhatikan legalitas lembaga investasi, pastikan lembaga tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk produk keuangan, atau memiliki kredibilitas tinggi jika berinvestasi dalam emas fisik.
Hindari investasi dengan iming-iming keuntungan tinggi yang tidak masuk akal, karena bisa berisiko tinggi atau bahkan merupakan skema penipuan.