Han sendiri mendapatkan gaji sekitar S$8.000 sebulan sebagai pengawas keuangan dan menghabiskan sekitar S$4.000 untuk kebutuhan hidupnya. Ia khawatir tidak punya cukup uang untuk mendanai masa pensiunnya usai puluhan tahun bekerja.
Pada Februari 2025, PM Wong yang juga bertindak sebagai menteri keuangan mengumumkan sejumlah kebijakan yang dianggap analis sebagai bantuan sosial jelang pemilu, seperti voucer bahan pokok dan grosir, dan rabat pajak dan barang-barang lainnya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Han menilai voucer yang disebut sebagai kompensasi kenaikan pajak konsumsi 2 persen itu, tidak cukup mengatasi kekhawatiran dirinya dan putranya yang kini berusia 22 tahun dan akan menghadapi masa yang lebih sulit begitu lulus dari universitas.
Meski tingkat inflasi inti menurun hingga 0,5 persen pada Maret dari puncaknya sebesar 5,5 persen pada Januari 2023 yang mestinya menandakan penurunan tekanan harga, Tan menyatakan hal berbeda terjadi di lapangan.
Catherine Tan mengaku kerap pergi ke Malaysia untuk membeli susu formula dengan harga sekitar sepertiga dari harga yang ada di Singapura.
Sementara itu, ayah tunggal berusia 44 tahun bernama Abdul Rahman juga mengatakan hal serupa. Ia yang harus membesarkan tiga anaknya yang masih berusia 8, 10, dan 11 tahun juga khawatir akan nasib mereka.
![]() |
Rahman memang mendapatkan gaji tahunan mencapai S$50.000 atau S$4.166 setiap bulannya, tapi kebutuhan bulanan mereka sudah melebihi S$2.000 per bulan. Ia menyebut biaya sekolah sudah menyentuh S$400 sebulan dan ia tak yakin bisa membiayai pendidikan tinggi untuk tiga anaknya.
Soal tempat tinggal juga jadi beban pikiran Rahman. Sejak bercerai, ia harus menjual rumahnya dan mesti mencari rumah baru untuk dirinya dan ketiga anaknya.
Singapura sendiri memang menyediakan apartemen bersubsidi kepada warganya yang baru menikah, dan Abdul Rahman bisa mengajukan permohonan bantuan untuk bisa memperoleh tempat hunian itu walau ukurannya mungkin tak sesuai.
Bila ingin tempat yang lebih luas, ia harus membeli dari pasar properti dan harganya sudah naik hampir 10 persen pada 2024, setelah naik hampir 5 persen pada 2023 menurut data dari Pemerintah Singapura.
"Untuk mendapatkan ruang yang cukup dengan satu penghasilan akan sangat, sangat sulit dengan harga saat ini," kata Abdul Rahman.
(reuters/end)