Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari (Ning Ita) menyatakan bahwa inovasi penting sebagai bentuk pengabdian dan kontribusi nyata kepada daerah.
Hal itu disampaikan Ning Ita saat menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Mojo Indah 2025 di Pendapa Sabha Krida Tama Rumah Rakyat, Kamis (22/5).
"Saya yakin dan percaya bahwa kreativitas Bapak-Ibu semua untuk menghasilkan inovasi yang telah mendapatkan penghargaan ini adalah wujud nyata dari niat tulus untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Kota Mojokerto tercinta. Inovasi ini memiliki dampak yang nyata dan terukur, membawa kebermanfaatan yang tentu saja bernilai ibadah," kata Ning Ita.
Ning Ita menjelaskan, inovasi penting dalam upaya mewujudkan visi pembangunan daerah seperti yang tertuang dalam RPJMD Kota Mojokerto 2025-2029. Melalui lima cita-cita pembangunan yang disebut Panca Cita, inovasi diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia yang merupakan cita pertama dan cita keempat, yaitu menciptakan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan adaptif.
"Pada cita yang pertama kita ingin SDM Kota Mojokerto ini secara graduatif mengalami peningkatan kualitas, di mana harus kita dorong melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan dalam rangka mendukung kualitas SDM yang unggul," katanya.
"Sedangkan pada cita yang keempat, kita memiliki sebuah cita-cita yang baik, yaitu tata kelola pemerintahan yang inovatif, adapatif, yang terintegrasi bagian dari jawaban atas tuntutan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan publik dari Pemkot Mojokerto," lanjut Ning Ita.
Lebih lanjut, Ning Ita berpesan kepada peserta yang belum berhasil meraih penghargaan agar tidak patah semangat, karena ajang Mojo Indah akan terus digelar setiap tahun sebagai wahana yang menampung inovasi-inovasi baru di Kota Mojokerto.
"Inovasi yang lahir dari kota ini tidak hanya menjadi bentuk pemenuhan regulasi dan laporan kepada pemerintah pusat, tetapi juga menjadi bukti bahwa Kota Mojokerto senantiasa berkomitmen memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, khususnya untuk warganya sendiri," ujar Ning Ita.
Kompetisi inovasi Mojo Indah terbagi menjadi dua kategori, bagi kalangan perangkat daerah dan untuk masyarakat umum. Tahun ini, Dinas Kesehatan PPKB dengan inovasi Kencana Mojo keluar sebagai Juara 1, UPT SMPN 5 Mojokerto dengan inovasi Si Cetar Pendekar sebagai Juara 2, dan BPKPD dengan inovasi Antasena Antereja sebagai Juara 3.
Untuk kategori kedua dimenangkan oleh Dewi Mukaroh dengan inovasi MPI ALMAJA sebagai Juara 1, Aminah Indrayati dengan inovasi Si Rejeki Disabilitas sebagai Juara 2, sebagai juara 3 adalah Djimin dengan inovasi E-Jurnal Tuan Anabat.
Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan evaluasi dan pengarahan terkait capaian indeks inovasi daerah oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo.
(adv/adv)