PT Pelindo Terminal Petikemas memastikan kegiatan bongkar muat di Terminal Peti Kemas (TPK) Tarakan kembali berjalan normal setelah alat quay container crane (derek peti kemas di dermaga) yang sempat mengalami gangguan teknis berhasil diperbaiki.
Operasional perdana pasca perbaikan dimulai pada Sabtu (12/7) dini hari dengan melayani kapal LCT Kayan Cahaya, pukul 00.12 WITA. Dilanjutkan dengan bongkar muat KM Meratus Kupang yang bersandar di dermaga pada pukul 08:50 WITA.
Terminal Head TPK Tarakan, Amrullah, memaparkan derek peti kemas mengalami kendala teknis sejak Rabu (9/7) lalu. Meski demikian, aktivitas bongkar muat tidak terhenti total karena pihak terminal menggunakan ship crane (derek kapal) sebagai solusi sementara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memohon maaf atas kendala operasional yang terjadi selama beberapa waktu akibat kendala alat yang terjadi, kami pastikan alat tersebut saat ini sudah berfungsi dengan baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/7).
Kembali beroperasinya quay container crane terbukti meningkatkan efisiensi bongkar muat secara signifikan. Hal ini terlihat saat melayani KM Meratus Kupang yang bersandar pukul 08.50 WITA dengan muatan 820 boks peti kemas.
Kepala Meratus Line Cabang Tarakan, Yuwono, melaporkan bahwa kecepatan bongkar muat kini mencapai 25 boks peti kemas per jam, melampaui target standar 15 boks. Dengan performa ini, seluruh muatan kapal diperkirakan selesai dalam waktu 40 jam.
"Hingga sore ini kegiatan bongkar muat kapal Meratus Kupang berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun dan crane yang digunakan juga dapat beroperasi dengan maksimal," tutur dia.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tarakan, Stanislaus W. Wetik, menekankan pentingnya kesiapan alat bongkar muat di terminal. Pihaknya berkomitmen melakukan pengawasan dan pembinaan kepada pengelola terminal sesuai tugas dan fungsi yang diamanatkan.
"Crane saat ini sudah dapat beroperasi, namun hendaknya hal ini jangan sampai terulang kembali, harus ada manajemen yang baik untuk memastikan alat yang ada di terminal siap setiap saat dan berfungsi dengan baik," pungkasnya.
Kendala teknis yang sempat terjadi diharapkan menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan dan menjaga kontinuitas operasional TPK Tarakan di masa mendatang.
(rir)